Mohon tunggu...
Warkasa1919
Warkasa1919 Mohon Tunggu... Freelancer - Pejalan

Kata orang, setiap cerita pasti ada akhirnya. Namun dalam cerita hidupku, akhir cerita adalah awal mula kehidupanku yang baru.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lembaran Waktu

18 Februari 2021   20:34 Diperbarui: 19 Februari 2021   00:34 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh Marta Wave dari Pexels

Bumi masih terus berputar, menciptakan putaran roda - roda kehidupan. Sang Waktu terus berjalan, meninggalkan masa lalu, menuju ke masa kini dan berhenti tepat di suatu kota sebelum mencapai masa depan.

Pena Sang Waktu mengabadikan suatu peristiwa. Peristiwa yang kelak akan menjadi bagian dari sejarah. Sejarah yang kelak akan di baca oleh anak -- anak manusia di dunia.

Di antara keremangan cahaya putih kemerahan, cahaya yang kulihat tengah menutupi langit suatu kota. Kulihat Pena Sang Waktu kembali menggoreskan kata demi kata, membentuk satu catatan di suatu lembaran.

Lembaran - lembaran kehidupan itu kusebut sabagai lembaran waktu. Lembaran yang berisi kisah tentang anak --anak manusia di suatu kota. Suatu kota yang kelak di suatu masa, anak - anak manusia yang tersisa akan berkata, "Di sini, dulu ada sebuah Kota,"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun