Mohon tunggu...
Warkasa1919
Warkasa1919 Mohon Tunggu... Freelancer - Pejalan

Kata orang, setiap cerita pasti ada akhirnya. Namun dalam cerita hidupku, akhir cerita adalah awal mula kehidupanku yang baru.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Misteri Bidadari Kesunyian

11 April 2020   04:20 Diperbarui: 11 April 2020   04:29 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Iya, kita pernah di pisahkan oleh jarak dan waktu. Hingga atas izin Tuhan. Akhirnya Aku kembali menemuimu di tempat ini bersama Sang Waktu disisiku. Di jalan sunyi, jalanan yang hanya ada Aku, Engkau dan Tuhanku. Izinkan Aku meminangmu dengan "Bismillah".  Di depan Sang Waktu. Di hari penyatuan antara batinku dan batinmu. Aku sadar bahwa di antara kita masih ada sang Ratu, yang juga saat ini membutuhkan kehadiranku dan kehadiranmu di dekatnya. Ikutlah bersamaku untuk menyongsong kehidupan yang baru. Bersama Aku, sang Ratu dan Putri Mahkota di tempat asalku.

Jibril telah mengajarkan kepadaku, agar Aku bisa menyentuh kelopakmu, kelopak yang akan Aku pakai untuk menyempurnakan kehidupan sang Ratu. 

Edelweis... Apakah engkau bersedia untuk hidup bersamaku dan sang Ratu?"

"Mas, aku mencintaimu, Jangan pernah tinggalkan aku. Dan Aku bersedia melakukan apa saja, asalkan Aku bisa terus bersamamu."

"Engkau adalah Anaphalis javanica-ku. Bunga Abadi yang di takdirkan untuk tumbuh di pekarangan hatiku, menemani Epiphyllum oxypetalum. Bunga Wijayakusuma yang telah lebih dahulu tumbuh di pekarangan hatiku. Engkau adalah Bunga Abadi yang atas izin Tuhan ditakdirkan untuk menyempurnakan kehidupanku dan sang Ratu."

Anaphalis javanica lebih di kenal dengan nama Edelweiss jawa (Javanese edelweiss) atau Bunga Senduro atau bunga abadi adalah tumbuhan endemik zona alpina/montana di berbagai pegunungan tinggi Nusantara.

Tumbuhan ini dapat mencapai ketinggian 8 meter dan dapat memiliki batang sebesar kaki manusia walaupun umumnya tidak melebihi 1 meter. Tumbuhan ini sekarang dikategorikan sebagai langka dan di percaya sebagai simbol dari keabadian cinta.

*****

Sambil bergandengan tangan, Aku, Bidadari Kesunyian dan Sang Waktu terus berjalan. Di jalanan panjang yang jalannya itu semakin lama semakin terlihat begitu lurus, Aku dan Wanita cantik berkulit kuning langsat yang mengenakan jilbab panjang berwarna hitam inii terus berjalan meninggalkan puncak gunung Papandayan. Meninggalkan semua masa lalu yang begitu kelam di dalam kawah--kawah yang hingga kini masih terus mengeluarkan uapnya dari sisi dalamnya. 

Aku dan Wanita cantik berwajah sedikit pucat tanpa riasan make-up ini terus berjalan, menuju ke masa depan, menuju ke tempat dimana sang Ratu dan Putri Mahkota menunggu kedatangannnya dengan tangan terbuka.


-Selesai-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun