Mohon tunggu...
Warkasa1919
Warkasa1919 Mohon Tunggu... Freelancer - Pejalan

Kata orang, setiap cerita pasti ada akhirnya. Namun dalam cerita hidupku, akhir cerita adalah awal mula kehidupanku yang baru.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Engkau dan Aku adalah "Dia"

25 Maret 2020   04:20 Diperbarui: 25 Maret 2020   21:44 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: wallpaperbetter.com

Engkau masih disitu menungguku meski tiada kabar  dariku, hingga 'Dia' memberitahu kabar tentangku disini, disini akupun tengah menanti kabar darimu.

'Dia'  seumpama pulsa. Pulsa yang mampu membuat gawai berguna sebagai mana mestinya.

'Dia' adalah rasa. Rasa yang mampu menerjemahkan seluruh bahasa yang pernah ada.

Dan 'Dia' adalah kita. Karena sesungguhnya 'Dia' adalah ruh yang menghidupkan kita.

Jika kita adalah gawai maka 'Dia' adalah pulsanya.

Kita dan 'Dia' adalah simbol antara ada dan tiada. Simbol saling membutuhkan antara satu dengan yang lainnya.

Sayang, jangan pernah ragu. Sebab di dalam ketiadaanpun sesungguhnya aku selalu bersamamu.

Selamanya.


Catatan: Cerita ini hanya fiktif belaka. Mohon dimaafkan jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan. Cerita ini juga tayang di secangkirkopibersama.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun