Mohon tunggu...
Warkasa1919
Warkasa1919 Mohon Tunggu... Freelancer - Pejalan

Kata orang, setiap cerita pasti ada akhirnya. Namun dalam cerita hidupku, akhir cerita adalah awal mula kehidupanku yang baru.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Wanita Berkerudung Bergo Panjang Merah Marun

27 Mei 2018   23:42 Diperbarui: 5 Desember 2018   23:35 983
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagian Lima

Sejarah Kopi yang Kuminum Pagi ini

5-sejarah-kopi-yang-kuminum-pagi-ini-1-jpg-5b1d6b0abde5754b452a94f2.jpg
5-sejarah-kopi-yang-kuminum-pagi-ini-1-jpg-5b1d6b0abde5754b452a94f2.jpg
*

PAGI INI aku bangun agak kesiangan, kulihat Bono sudah tidak ada di sampingku, aku segera beranjak bangkit dari tempat tidur, bergegas menuju kamar mandi. Setelah selesai mandi, aku menuju teras depan, kulihat bono sedang menyeruput kopi di temani Rokok klembak menyan kesayangannya.

Kusapa Bono sebelum aku duduk di sampingnya, sambil tersenyum dia menawarkan minum dan goreng pisang di atas meja kayu yang berada tepat di depannya. Aku duduk, lalu mengambil Kendi yang berisi air putih di atas meja, lalu menuangkannya ke dalam gelas. dan meminumnya sampai habis.

“Enggak nyadap getah karet Bon?” tanya ku memulai percakapan pagi ini, “Enggak bang.”jawab Bono, kemudian meneruskan. ”Tadi malam hujan semalaman, dan pagi tadi baru berhenti, kurang bagus getahnya.” Katanya lagi sambil mengunyah Goreng Pisang di tangannya.

Menyadap berdasar kamus Bahasa orang “sini” artinya adalah mengambil, sedangkan menyadap karet bisa di artikan mengambil getah karet atau lateks dengan cara melukai atau menggores kulit dari batang karet.

Wanita berkerudung bergo panjang warna merah marun datang menghampiri kami, sambil tersenyum dia meletakan segelas kopi di hadapanku, melihat wajahnya yang bersemu merah pagi ini, entah kenapa aku jadi ingat mimpi ku malam tadi, sedikit canggung, ku ambil kopi yang di tawarkannya barusan. Sruput..Ehm memang pas sekali rasa kopi ini di lidah ku.

“Gimana tidurnya malam tadi bang..?” tanya wanita berkulit sawo matang di depan ku ini sambil tersenyum manis ke arah ku.

Deg..hampir saja gelas kopi yang berada dalam genggaman ku terlepas jatuh. “Pulas mak..” jawabku sambil berusaha menghilangkan rasa kagetku barusan.

“Jadi berangkat pagi ini ke Dusun bang? ” Suara Bono menimpali percakapan kami, sambil melihat kearahku, belum sempat aku menjawab pertanyaan nya. Wanita berkerudung bergo panjang warna merah marun bicara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun