Mohon tunggu...
Warkasa1919
Warkasa1919 Mohon Tunggu... Freelancer - Pejalan

Kata orang, setiap cerita pasti ada akhirnya. Namun dalam cerita hidupku, akhir cerita adalah awal mula kehidupanku yang baru.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Wanita Berkerudung Bergo Panjang Merah Marun

27 Mei 2018   01:11 Diperbarui: 5 Desember 2018   22:43 825
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

***

AKU TERSENTAK, terbangun oleh suara petir yang tadi berbunyi keras sekali, kulihat Bono masih tertidur pulas di sampingku, aku tidak tau pukul berapa saat ini, karena memang aku tidak melihat ada jam di rumah ini. Cukup aneh juga menurutku, sepertinya mereka memang tidak terlalu perduli dengan waktu. Saat ini, aku merasa berada di dunia lain yang belum tersentuh oleh Waktu.

Di luar Rumah Panggung ini masih terdengar suara hujan, walau tak sederas sore tadi. Tapi sepertinya hari masih gelap. Aku beranjak bangkit, ku buka pintu kamar, sepi. Ku tatap pintu kamar kosong, tidak ada cahaya lampu dari dalam kamar yang terkunci. Tidak ada wanita berkerudung bergo panjang warna merah marun seperti yang tadi kulihat di dalam mimpiku tadi. Sepertinya, wanita berkerudung bergo panjang warna merah marun dan Dita masih tertidur pulas di dalam kamarnya masing-masing.

Aku berjalan menuju dapur, mengambil kendi, menuangkan air ke dalam gelas, lalu meneguknya  sampai habis. Selanjutnya, aku berjalan menuju ruang tamu tempat kami ngobrol berempat malam tadi. Ku ambil sebatang rokok, ku selipkan di bibir, kubakar, kuhisap perlahan. Lalu ku hembuskan asapnya pelan-pelan.

Cukup lama aku sendirian di ruang tamu ini, terjaga di tengah malam seperti ini membuatku kesulitan untuk memejamkan kedua mataku kembali. Ku matikan rokok yang belum habis kuhisap, lalu ku masukan “puntung”nya ke dalam asbak. Aku berjalan menuju kamar Bono, ku perhatikan Bono masih tertidur pulas seperti tadi, ku rebahkan tubuh ku di samping kasur tipis yang di tiduri Bono.

Bersambung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun