Mohon tunggu...
Warkasa1919
Warkasa1919 Mohon Tunggu... Freelancer - Pejalan

Kata orang, setiap cerita pasti ada akhirnya. Namun dalam cerita hidupku, akhir cerita adalah awal mula kehidupanku yang baru.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Wanita Berkerudung Bergo Panjang Merah Marun

26 Mei 2018   03:43 Diperbarui: 5 Desember 2018   21:54 1021
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagian Dua

Peta jalan yang hilang

2-peta-jalan-yang-hilang-3-jpg-5b1d6c185e13731cc671ab05.jpg
2-peta-jalan-yang-hilang-3-jpg-5b1d6c185e13731cc671ab05.jpg
*

SETELAH selesai mandi, dan mengganti pakaian yang ku kenakan sore tadi dengan pakaian yang lebih bersih, aku duduk di samping Bono. Kuperhatikan isi ruangan yang hanya di terangi oleh pelita minyak tanah, kuperhatikan Bono yang sedang duduk sambil menikmati Rokok klembak menyannya. Mataku berputar “menyapu” ke sekeliling ruangan, mataku tidak menemukan bingkai photo atau pun hiasan dinding lainnya di dalam ruangan ini.

“Bono..ajak abang makan malam sekalian..”

Terdengar suara wanita berkerudung bergo panjang warna merah marun dari ruang tengah. Aku mengikuti Bono dari belakang berjalan menuju ke ruang tengah. Lalu mengambil posisi duduk di sebelah Bono. Sedangkan wanita yang mengenakan kerudung bergo panjang berwarna merah marun itu duduk di depanku, sementara Dita duduk di sebelahnya. Wanita berkulit hitam manis yang di panggil “Emak” oleh Bono dan Dita ini kulihat “cekatan” menuangkan air dari kendi ke dalam gelas. Setelah semua gelasnya terisi air dia meletakan gelas-gelas tersebut di hadapan kami.

Kendi adalah tempat air seperti teko yang terbuat dari tanah liat, kendi di kenal di seluruh dunia dan berkembang di Mesir, China, Jepang, Thailand dan Indonesia.

Bono mendekatkan Cething ke arahku, Cething adalah sebutan alat dapur yang berfungsi sebagai tempat menaruh nasi yang sudah matang dan siap di hidangkan untuk di santap, masyarakat Jawa dulu mengenal Cething terbuat dari anyaman bambu, berujud seperti mangkuk. Anyaman bambu itu di buat dengan diameter rata –rata sekitar 20 cm dan tinggi16 cm. Bagian atas belahan bambu berbentuk lingkaran, sementara bagian bawah di beri belahan bambu persegi empat berfungsi sebagai alas atau kaki.

Aku menyendokan nasi ke dalam piringku, “Makan yang banyak bang, jangan malu–malu, tadi Bono dapat Rusa, abang suka daging Rusa?” tanya wanita berkerudung bergo panjang warna merah marun  sambil menyodorkan daging Rusa bakar ke arahku. ”Iya mak..” jawabku, sambil mengambil sepotong daging Rusa bakar, lalu memasukannya ke dalam piring nasiku.

Secara kasat mata, daging Rusa memiliki bentuk yang hampir sama dengan daging Sapi, di bandingkan daging Sapi, daging Rusa memiliki warna merah yang lebih gelap dengan tekstur yang lebih liat. Tapi aroma dagingnya lebih enak dan lembut di bandingkan dengan daging Kambing, rasa dagingnya juga lebih manis dengan protein yang tinggi.

**

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun