Selanjutnya, Indonesia harus susah payah mengalahkan Thailand dengan skor 3-2 dengan catatan mengkhawatirkan karena Anthony Ginting dan Jonathan Christie menelan kekalahan.
Indonesia bahkan harus melalui laga penentuan melawan kekuatan baru di Asia, yakni Taiwan yang diperkuat juara olimpiade. Indonesia memang akhirnya menang 3-2 Â dan lolos ke perempat final. Namun, ada Malaysia yang siap menguji. Lolos dari ujian Malaysia, Indonesia disambut tuan rumah Denmark yang pernah menorehkan luka mendalam bagi Indonesia di Thomas Cup.
Indonesia akhirnya menjejak final untuk menantang China. Ini final idaman karena mempertemukan juara bertahan dan unggulan pertama.
Di tengah hasil buruk Sudirman Cup dan permainan tunggal putera yang naik-turun, Indonesia dihadapkan pada catatan minor kala bertemu China di ajang beregu.
Dalam 20 pertarungan terakhir antara Indonesia dan China di ajang Sudirman Cup dan Thomas & Uber Cup, hanya sekali Indonesia mampu menang. Itu pun terjadi pada tahun 2000 ketika Indonesia mengalahkan China di Thomas Cup dengan skor 3-0. Selanjutnya Indonesia selalu kalah dari China.
Oleh karena itu, tidak mudah bagi Indonesia untuk menuntaskan misi merebut Thomas Cup meski China diperkuat banyak pemain pelapis yang masih muda. Lagipula, China sudah lama  mengunci roda yang membuat putarannya terhenti sehingga mereka terus berada di atas.
Namun, ternyata kali ini semesta mendukung Indonesia. Tunggal putera bangkit di saat yang tepat. Anthony Ginting dan Jonathan Christie tampil kokoh. Begitupula ganda putera nomor tiga Indonesia, Fajar/Rian yang mampu membuktikan diri sebagai andalan.
Indonesia berhasil memaksa roda itu berputar. Kali ini China harus kehilangan supremasi tertinggi bulutangkis beregu putera.
Sekarang roda sedang berputar. Untuk sementara, setidaknya selama 7 bulan ke depan, China harus berada di bawah. Sedangkan Indonesia berada di atas.
Harapannya Indonesia juga bisa mengunci putaran roda sekarang untuk waktu yang lama.