Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Ketika Indonesia Memaksa "Roda" China Berputar, Hasil Juara Piala Thomas!

18 Oktober 2021   09:04 Diperbarui: 18 Oktober 2021   15:45 1721
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Momen Tim Thomas Indonesia melakukan selebrasi dan mengangkat piala setelah berhasil mengalahkan China di final dengan skor 3-0. Foto: Antara/RITZAU SCANPIX via Kompas.com

Begitu pun ketika Zhang Nang/Zhao Yun Lei dan Xu Chen/Ma Jin mendominasi sektor ganda campuran, China segera menyambungnya dengan generasi baru ganda campuran  yang dimotori Zheng Siwei/Huang Yaqiong dan Wang Yilyu/Huang Dongping yang sekarang menguasai peringkat atas dunia dan juara olimpiade.

Hebatnya lagi, setiap generasi China tak hanya melahirkan satu nama tangguh. Dua atau tiga nama hebat sekaligus mampu dilahirkan oleh China untuk setiap sektor tepok bulu.

Bulutangkis China seolah menjadi pengecualian dari hukum putaran roda kehidupan. Tak ada periode di mana bulutangkis China benar-benar di bawah. Mereka selalu di atas dan terus menerus mencengkeram supremasi tertinggi bulutangkis dunia dengan kekuatan-kekuatan baru yang dimiliki.

Arena superseries, olimpiade, hingga kejuaraan tingkat utama beregu seperti Sudirman Cup serta Thomas & Uber Cup, dikuasai oleh China untuk waktu yang sangat lama. Beberapa negara memang pernah mencuri kesempatan, tapi dominasi masih milik China.

Ketika negara-negara lain mengalami cekaman prestasi akibat pandemi Covid-19 yang membuat arena bulutangkis dunia terhenti sesaat, bulutangkis China seolah tak mengalami cekaman tersebut. Ketika arena kembali dibuka dan pertandingan-pertandingan besar digelar, China langsung tancap gas. Para pebulutangkis China bermain dengan performa tinggi tanpa kesulitan beradaptasi ulang.

Bahkan, meski harus tampil tanpa kekuatan terbaiknya, China tetap mampu berada di atas. Lihatlah bagaimana China mampu merebut Sudirman Cup 2021 walau tanpa ganda campuran dan ganda putera terbaiknya.

Tuntas dengan Sudirman Cup, kejayaan dan keberuntungan mereka terus berlanjut. Roda lagi-lagi tak berputar dan China tetap di atas. Secara luar biasa mereka merebut Uber Cup 2020 (yang diselenggarakan pada 2021).

Entah bagaimana China mengunci putaran roda sehingga puncak atasnya selalu mereka kuasai. Di ajang Thomas Cup mereka sekali lagi menebar ancaman. Tampil dengan banyak pemain pelapis yang masih muda serta racikan ganda yang belum lama dipasangkan, China tak terbendung untuk menembus final.

Akan menjadi keajaiban yang sulit disaingi oleh negara mana pun jika China berhasil mengawinkan Sudirman Cup, Uber Cup dan Thomas Cup sekaligus. Dan tampaknya itu bukan hal yang mustahil bagi China. Sebab roda tak pernah berputar bagi mereka. Kemenangan dan keberuntungan selalu bisa mereka ciptakan.

Walau di final Thomas Cup 2020 harus bertemu dengan Indonesia yang menjadi unggulan pertama, China tetap menakutkan. Mereka adalah juara bertahan. Para pemain China pun dikenal memiliki motivasi yang sangat tinggi. Tak peduli mereka pemain muda atau pelapis, China tetaplah China.

Indonesia merebut Thomas Cup di Aarhus, Denmark, 17 Oktober 2021 (foto: PBSI).
Indonesia merebut Thomas Cup di Aarhus, Denmark, 17 Oktober 2021 (foto: PBSI).

Sementara Indonesia walau menempati unggulan pertama, tapi harus menempuh jalan terjal dan melewati lubang jarum terlebih dahulu. Di fase grup, hanya Aljazair yang bisa dikalahkan dengan mudah oleh tim Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun