Ternyata bukan "tujuh belas ribu". Sang ibu penjual menyebut "tiga belas ribu". Kali ini telinga saya yang khilaf. Sang ibu mengembalikan kelebihan uang saya dan saya pun menerimanya kembali.
Dalam perjalanan seusai meninggalkan tempat tersebut saya berulang kali tersenyum dan menggelengkan kepala sendiri. Ini pasti gara-gara masker lagi.
Awalnya suara saya teredam oleh masker ganda sehingga beberapa kali sang ibu penjual salah menangkap perkataan saya. Lapisan-lapisan masker mendistorsi suara menjadi terdengar lebih pelan dan kurang jelas.Â
Di sisi lain, masker yang digunakan oleh sang penjual juga menimbulkan efek yang sama sehingga "tiga belas ribu" menjadi terdengar "tujuh belas ribu" oleh telinga saya.
Sekarang saya mulai memikirkan cara untuk mengurangi efek masker terhadap kualitas ucapan. Cara untuk mengurangi kerumitan memesan makanan di warung yang bisa timbul karena ucapan saya dari balik masker kurang terdengar jelas oleh penjual.Â
Pertama, mungkin saya akan lebih mengeraskan suara dan ucapan ketika memesan makanan.Â
Kedua, mungkin saya akan menulis apa yang saya inginkan di layar hape, lalu menunjukkannya ke penjual. Dengan demikian tidak akan lagi "telur balado" dikira "terong balado".