Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Masker Murah dan Kebiasaan "Giveaway" Masker oleh Aparat yang Tidak Mendidik

23 Juni 2021   08:03 Diperbarui: 23 Juni 2021   11:35 1233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masker murah | Dokumentasi pribadi.

Masker melimpah di minimarket | Dokumentasi pribadi.
Masker melimpah di minimarket | Dokumentasi pribadi.
Lemahnya penegakan aturan terkait pelanggar protokol kesehatan memicu pandangan bahwa menggunakan masker tidak terlalu penting sehingga hukumannya pun ringan, bahkan tanpa hukuman. Banyak orang justru merasa senang ketika terkena razia masker. Sebab itu tandanya mereka akan mendapatkan "giveaway" masker.

Kalau bisa dapat gratis dari aparat, mengapa harus beli sendiri? Begitulah keberuntungan yang disyukuri oleh para pelanggar protokol kesehatan setiap kali mendapatkan hadiah masker dari aparat.

Lonjakan kasus positif Covid-19 yang kembali terjadi sekarang merupakan produk dari rendahnya kesadaran masyarakat untuk menggunakan masker. 

Oleh karena itu, kebiasaan "giveaway" masker oleh aparat mestinya ditinjau ulang. Pembagian masker gratis yang tanpa disertai hukuman berat dan tegas hanya membuat orang semakin meremehkan masker.

Sudah saatnya "giveaway" masker diganti dengan "tebus masker". Setiap pelanggar protokol kesehatan yang tidak menggunakan masker mesti diwajibkan menebus masker dengan harga tertentu.

Tak perlu mahal-mahal. Cukup membayar Rp5000 untuk selembar masker. Esensinya bukan pada nominal, tapi dengan cara demikian orang akan lebih menghargai masker dan memiliki keinginan menggunakannya karena tidak ingin menyia-nyiakan uang yang telah dibayarkan. Aturan "tebus masker" pun harus ditegakkan secara konsisten.

Masker medis makin terjangkau | Dokumentasi pribadi.
Masker medis makin terjangkau | Dokumentasi pribadi.
Tulisan di dinding dekat pintu toko peralatan medis itu agaknya merupakan sebuah pesan bagi masyarakat Indonesia. Seolah ingin menyindir tajam orang-orang yang dulu mengeluh karena harga masker mahal, tapi sekarang saat harganya sudah terjangkau, mereka malas menggunakan masker. 

Tulisan itu sebenarnya berbunyi, "masker sudah semurah ini, kalian masih cari alasan lain?"

Hendak pula menghidupkan kembali kesadaran mereka yang dulu rela antre di apotek dan keluar masuk minimarket demi mendapatkan masker, tapi kini merasa lelah dan bosan menggunakan masker.

Tulisan "SEDIA MASKER Rp.1.000" di toko peralatan medis itu juga menyindir keras kebiasaan "giveaway" masker oleh aparat. Seolah ingin berkata, "masker sudah semurah ini, masih mau terus memanjakan para pelanggar protokol kesehatan?"

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun