Perasaan saya antara lega dan tidak enak hati. Lega karena ternyata sambil mengantar saya ke bandara ia bisa sekalian pulang. Kurang enak hati karena barangkali ia memilih langsung pulang agar bisa melanjutkan menyambung waktu istirahatnya.
Di kantor tempatnya berjaga tadi ia menyudahi lebih awal waktu istirahatnya demi menerima pesanan Go-Jek saya.
***
Selain dua peristiwa di atas, masih ada beberapa pengalaman lain yang berkesan. Kesan yang kemudian mengubah cara saya mengapresiasi pengemudi ojek online.
Dulu saya jarang sekali memberikan bintang 5. Keputusan itu dilatarbelakangi oleh pengalaman-pengalaman yang kurang menyenangkan. Mulai dari pengemudi yang datang terlalu lama padahal di aplikasi lokasinya sangat dekat, pengemudi yang tidak hafal jalan, pengemudi yang meminta pembatalan dengan alasan masih di toilet, makanan yang tidak sesuai pesanan, hingga pengemudi  yang membelikan makanan lain yang lebih murah tapi memotong saldo GoPay dengan harga yang lebih mahal.
Namun, pengalaman-pengalaman yang muncul belakangan saya berjumpa dengan beberapa pengemudi ojek online yang mengundang simpatik.
Selain pengemudi yang harus kehilangan ponselnya dan penjaga malam yang menerima pesanan di waktu istirahat, pernah juga saya menumpang pengemudi yang setiap hari berangkat dari rumahnya di Wates dan Magelang menuju Yogyakarta.
Saya pun pernah  terpaksa membatalkan pesanan karena semua menu yang saya pesan ternyata sudah habis dan saya tidak berniat menggantinya dengan menu yang ada.
Hal yang berkesan adalah si pengemudi ojek online melalui telpon tidak keberatan saya membatalkan pesanan meski ia sudah berada di tempat penjual.
Hal-hal semacam itulah yang membuat saya lebih berkeinginan untuk memberikan bintang 5 dengan sesekali menambahkan uang tip dan mengisi saldo GoPay langsung kepada pengemudi. Semua itu bukan karena iba, tapi apresiasi sewajarnya kepada orang-orang yang telah memudahkan saya.
Kiranya apresiasi maksimal itu bisa sedikit mengurangi keterusikan hati saat mengetahui tukang ojek online yang mengantar saya adalah orang yang harus kehilangan ponselnya akibat jatuh di jalan atau orang yang sebenarnya sedang kelelahan tapi saya memintanya melaju lebih cepat.