Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Dari Rusia, Bola Menggelinding Sampai ke Pos Ronda

26 Juni 2018   14:31 Diperbarui: 26 Juni 2018   19:03 2499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pos ronda menjadi tempat anak-anak menonton pertandingan Piala Dunia 2018 (dok. pri).

Setelah itu pos ronda diambil alih oleh orang-orang dewasa dan para bapak yang juga menonton siaran langsung Piala Dunia sambil melaksanakan siskamling hingga dini hari.

***

Malam itu saya bergabung bersama Dimas dan teman-temannya menonton Jepang melawan Kolombia selama sekitar 40 menit. Menyaksikan sebentuk antusiasme terhadap Piala Dunia dalam diri Dimas dan teman-temannya, sempat muncul pertanyaan dalam hati. 

Adakah mereka menyimpan mimpi bisa menyaksikan tim merah putih di pertandingan Piala Dunia?

Kacang Garuda, teman menikmati pertandingan piala dunia 2018 (dok. pri).
Kacang Garuda, teman menikmati pertandingan piala dunia 2018 (dok. pri).
Mereka barangkali juga berangan yang sama dengan angan kita semua, yakni menonton Indonesia di Piala Dunia. Meski sepanjang angan itu dilambungkan kita harus menerima kenyataan bahwa timnas sepak bola Indonesia masih belum bisa menawarkan asa prestasi. Jangankan Piala Dunia, untuk bisa berjaya di level Asia Tenggara dan Asia saja kita masih perlu bekerja keras.

Namun, sekalipun bagi Indonesia pentas Piala Dunia masih sebatas mimpi yang kelamaan, melewatkan pertandingan-pertandingan Piala Dunia jelas sebuah kesalahan. Piala Dunia tetaplah Piala Dunia. Pentas yang bukan hanya milik para kontestan yang bertanding. Piala Dunia adalah milik kita semua dan hanya ada satu pilihan, yakni merayakannya.

Libur sekolah dan lebaran dimanfaatkan oleh anak-anak untuk menonton pertandingan Piala Dunia hingga malam hari di pos ronda (dok. pri).
Libur sekolah dan lebaran dimanfaatkan oleh anak-anak untuk menonton pertandingan Piala Dunia hingga malam hari di pos ronda (dok. pri).
Di stadion-stadion megah bola itu ditendang, bergulir di atas lapangan hijau dengan kualitas rumput terbaik. Kemudian menggelinding jauh melintas benua hingga ke pelosok desa dan pos ronda. 

Seperti yang Dimas, Kiki, Ayub, Hanif, dan Zoya lakukan, menonton melalui layar TV adalah cara sederhana namun menyenangkan untuk merayakan Piala Dunia. Dan, satu hal lagi jangan nonton bola tanpa Kacang Garuda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun