Mohon tunggu...
Wardah Fajri
Wardah Fajri Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis Pengembara Penggerak Komunitas

Community Development -Founder/Creator- Social Media Strategist @wawaraji I www.wawaraji.com Bismillah. Menulis, berjejaring, mengharap berkah menjemput rejeki. Blogger yang menjajaki impian menulis buku sendiri, setelah sejak 2003 menjadi pewarta (media cetak&online), menulis apa saja tertarik dengan dunia perempuan, keluarga, pendidikan, kesehatan, film, musik, modest fashion/fashion muslim, lifestyle, kuliner dan wisata.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

#Warwar Bikin Sore Lebih Segar

11 Juni 2015   15:39 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:06 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah kesekian kalinya ikut Warwar, acara Live Streaming musik garapan Warner Music Indonesia bareng Kompas.com dan Synergy, akhirnya menulis juga. Tadinya saya mau menulis tentang pengalaman serba eksklusif berkegiatan di Kompasiana (salah satunya warwar ini) tapi ide dan niat menulis itu tak juga berwujud, alasannya sih sibuk. Kali ini saya paksakan menulis. Sibuk sih sibuk tapi ada satu hal yang menyemangati, musik. Suara Shae dan petikan gitar juga suara Ghaitsa yang menjadi bintang tamu Warwar Episode 8 ini bikin semangat. Musik memang penyemangat yang ampuh.

Sore jelang malam, seperti biasa, saya tiba di kantor Warner Music Indonesia, Wisma Alia, lokasi gampangnya, persis di seberang halte Tugu Tani yang bersejarah itu. Di halte itu pernah terjadi kecelakaan yang menewaskan pejalan kaki di pagi hari akibat pengendara mobil yang nekat melintasi jalan raya di bawah pengaruh narkoba. Halte Tugu Tani menjadi andalan saya memberikan informasi kepada Kompasianer yang bersedia hadir menjadi penonton syuting Live Streaming ini. Alasannya, paling mudah dikenali terutama karena histori kelamnya.

Sambil menunggu teman-teman Kompasianer datang, saya membaur dengan penonton yang hadir memenuhi ruangan unik berkonsep warung tradisional dan dua saung kayu dengan panggung musik di depannya. Tempat itu sudah tak asing lagi, karena sudah  tiga kali menyambanginya sebagai bentuk dukungan terhadap program musik "saudara kandung" di perusahaan tempat saya bekerja. Selain juga ingin menyambut hangat undangan Warner Music Indonesia yang ingin mengenal Kompasiana dan penulis-penulisnya. Blogger memang makin dilirik oleh industri karena punya kekuatan dalam tulisannya termasuk oleh label musik internasional ini.

Kompasianer penggemar setia Warwar satu per satu datang. Hanya dua peserta sih kali ini, tapi tak apa, saya hargai semangatnya. Satu pria muda yang tempat tinggalnya tak jauh dari lokasi dan senang berkumpul mencari kegiatan atau mungkin bahan tulisan, satu lagi calon ayah yang ternyata kolektor CD musik. Kalau biasanya dia mencari CD musik di toko-toko barang lawas, lewat Warwar cukup datang menikmati musik, hidangan, dan bisa membawa pulang CD Musik pemberian WMI yang kadang bisa saja ditandatangani artisnya langsung.

Tepat pukul tujuh malam, Live Streaming Warwar dimulai. Suasana mendadak sunyi. Semua penonton sudah paham bahwa ini syuting Live Streaming, langsung bisa disaksikan netizen di mana pun berada lewat Kompas.com. Saya menikmati suasana ini. Duduk nyaman di sofa dengan meja besar tempat menaruh laptop dan makanan minuman, menyaksikan si penyanyi tampil di panggung dengan suara aseli yang bikin rileks (suaranya bagus dan sound systemnya tak main-main kualitasnya). Petang jelang malam yang rileks. Itu yang saya rasakan setiap kali ikut Warwar. Berada di antara kru Live Streaming membuat saya juga merasa betah. Merasakan bagaimana mereka bekerja menghasilkan program unik ala Warner Music Indonesia. warwar selalu berjalan lancar. Bisa jadi karena konsepnya jelas, hostnya profesional, penyanyi pun tak asal tampil di panggung.

Setiap kali break, selalu ada obrolan ringan yang bisa menjadi bahan untuk diceritakan. Entah si artis yang menyapa fansnya, atau di tengah syuting ada wartawan yang mewawancara si musisi, atau obrolan santai para kru. Dalam hitungan menit, syuting kembali dimulai, dan semua sudah tahu peran dan posisinya. Saya makin menikmati proses Live Streaming Warwar ini. Berada di antara orang-orang kreatif membuat saya merasa nyaman. Yang paling bikin nyaman tentunya alunan musik dari para musisi di depan mata.

Warwar bertema "Girls Power" ini menampilkan pendatang baru yang kualitas suaranya tak kalah dengan para seniornya. Saya tidak akan bercerita banyak soal kiprah dan perjalanan karier keduanya. Saya lebih ingin bercerita tentang mereka di balik Live Streaming warwar episode 8.

Shae tampil pertama dengan lagu andalan "Sayang". Sudah dua kali saya saksikan langsung Shae menyanyikan lagi ini di acara Warwar, di tempat yang sama. Dua kali mendengarnya, saya masih menikmatinya. Suaranya memang dahsyat, powerful, mewakili karakternya. Hati selalu terhibur setiap kali dengar Shae menyanyikan lagu itu. Rasanya menyegarkan, apalagi setelah seharian bekerja dengan berbagai tuntutan deadline, belum lagi kemacetan kota yang melengkapi penatnya hari jelang malam. Musik memang hiburan sederhana yang bisa menyeimbangkan hari.

Secara bergantian, Shae dan Ghaitsa membawakan lagu-lagu andalannya. Ghaitsa tampil kedua dengan lagu "Matahariku". Sedangkan untuk lagu kedua, Shae menyanyikan "Aku Suka Kamu" dan Ghaitsa memetik gitarnya mendendangkan "Cintaku Tlah Mati Untukmu".

Selang waktu di antara penampilannya itu, keduanya ngobrol santai bareng Host Christi Colondam di warung dengan konsep serba tradisional dari desain dan jajanannya. Mereka berbincang seputar karier bermusik juga berita terkini. Dari obrolan inilah kami, setidaknya saya, bisa sedikit mengenal karakter keduanya. Kalau diamati, kita bisa menilai seseorang dari caranya berkomentar tentang sesuatu hal, dari caranya menjawab pertanyaan, dan dari pilihan kata-katanya. Dari obrolan itu juga saya berpendapat Shae adalah sosok perempuan muda, 21 tahun usianya, yang cerdas, mandiri, punya power dan percaya diri dengan powernya. Jarang melihat artis muda dengan karakter kuat sepertinya. Modal utama para artis semestinya supaya mereka tak hanya ikut arus tren tapi juga punya karakter khas dan tentunya kekuatan suara sebenarnya dalam hal bermusik.

"Setiap wanita itu punya power, tapi bagaimana bisa percaya diri dengan power yang dimilikinya, itu yang penting," kata Shae yang saya kutip menjadi tweet #warwar yang ternyata menarik perhatian akun resmi Shae, Warner Music Indonesia, bahkan Kotak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun