Mohon tunggu...
HUN FLOCKY
HUN FLOCKY Mohon Tunggu... Aktivis budaya Masyarakat Lembah baliem suku hubula

Menulis dan menyoroti pentingnya akar dan identitas budaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Filosofi 3 W(Wene,Wen,Wam) Kp Apnae Kosili,Silokarno Doga, Jayawijaya, Papua Pegunungan Oleh Kornelius Wandikbo

11 Oktober 2025   13:05 Diperbarui: 11 Oktober 2025   13:24 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PENERAPAN FILOSOFI "3W" (WENE, WEN, WAM)
JADI SEMANGAT BARU PEMBANGUNAN KAMPUNG APNAE KOSILI, DISTRIK SILOKARNO DOGA

Apnae Kosili, Okt 2025

__________________
PENGANTAR
_Redaktur_Hf_

Di tengah lanskap pembangunan yang sering kali digerakkan oleh kekuatan eksternal dan logika teknokratik, Kampung Apnae Kosili di Papua Pegunungan menawarkan sebuah narasi tandingan. Mereka tidak membangun dengan alat berat, tetapi dengan kesepakatan batin. Mereka tidak menunggu instruksi, tetapi memulai dari musyawarah. Di sinilah filosofi _"3W"_ ---Wene (Perencanaan), Wen (Pelaksanaan), Wam (Hasil)---menjadi bukan sekadar metode, melainkan cara hidup.

Filosofi ini lahir dari akar budaya masyarakat Pegunungan Tengah Papua, khususnya Suku Hubula, yang memandang kebun bukan hanya sebagai sumber pangan, tetapi sebagai ruang spiritual, sosial, dan politik. Dalam konteks ini, pembangunan bukanlah proyek, melainkan proses pemaknaan.

*Dari Logos ke Telos*

Secara filosofis, Wene mencerminkan _logos_ ---akal dan perencanaan yang lahir dari dialog kolektif. Ia bukan sekadar menyusun program, tetapi merumuskan arah hidup bersama. Wen adalah _praxis_ ---kerja nyata yang dilakukan dengan tubuh dan hati. Ia bukan sekadar aktivitas fisik, tetapi ritual sosial yang menyatukan warga. Wam adalah _telos_ ---tujuan yang bukan hanya hasil panen, tetapi tumbuhnya kesadaran kolektif, rasa memiliki, dan semangat gotong royong.

Dengan demikian, filosofi 3W adalah epistemologi lokal: cara masyarakat memahami, mengorganisasi, dan mengarahkan hidupnya secara mandiri.

Dari sudut antropologi budaya, filosofi ini menunjukkan bagaimana kearifan lokal menjadi fondasi pembangunan. Nilai-nilai seperti musyawarah, gotong royong, dan hubungan spiritual dengan tanah menjadi pusat dari proses pembangunan.

Sosiologi pembangunan melihat 3W sebagai bentuk partisipasi aktif masyarakat. Pembangunan tidak datang dari atas, tetapi dari bawah. Masyarakat menjadi subjek, bukan objek. Mereka merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun