Mohon tunggu...
HUN FLOCKY
HUN FLOCKY Mohon Tunggu... Aktivis budaya Masyarakat Lembah baliem suku hubula

Menulis dan menyoroti pentingnya akar dan identitas budaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ketika Uang Mengalir, Tapi Kesadaran Tidak Ikut Mengalir

1 Juli 2025   17:36 Diperbarui: 1 Juli 2025   17:36 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Uang seharusnya mengalir bersama nilai---seperti sungai Baliem yang membawa mineral kehidupan. Tapi jika kesadaran tak ikut mengalir, ia akan membentuk endapan konflik, konsumsi dangkal, dan pesta yang membakar masa depan.

Di sinilah letak tragedi paling sunyi dari pembangunan:

_Ketika kita sibuk mencetak angka, tapi lupa menjaga nadi manusia yang harus mengelolanya._

Membumikan Kesadaran

Kita tidak kekurangan dana, kita kekurangan arah.

Kita tidak kekurangan proyek, kita kekurangan tujuan.

Yang kita perlukan bukan lebih banyak uang---tapi lebih banyak *kesadaran*:

- Kesadaran untuk melihat uang bukan sebagai akhir, tapi sebagai alat.

- Kesadaran bahwa tanah ini punya ruh, dan uang tidak bisa membeli keutuhan komunitas.

- Kesadaran bahwa _"kebangkitan Papua bukan hanya soal transfer dana, tapi transmisi nilai."_

Penutup: Dari Air ke Arah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun