Mohon tunggu...
Wara Katumba
Wara Katumba Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

POLITIK LU TU PENGADU (POLITIKus LUcu TUkang PENGAngguran berDUit

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Penguasaan Debat 13 Januari, Agus-Sylvi 15%, Ahok-Djarot 60%, Anies-Sandi 25%

13 Januari 2017   08:15 Diperbarui: 14 Januari 2017   17:57 27965
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: woldwide.chat/agus telusuri sungai ciliwung
sumber: woldwide.chat/agus telusuri sungai ciliwung
Hasil survey kepuasan warga DKI atas kinerja Ahok-Djarot yang mencapai sekitar 70 % tidak akan jauh berbeda nilai persentasenya dengan acara debat nanti.

Berhasilnya suatu program maka akan diiringi dengan mudahnya untuk dijelaskan dan diuraikan dalam suatu perdebatan sehingga penguasaan dalam suatu forum adalah satu keniscayaan milik petahana.

Semua program sudah dilakukan Ahok-Djarot, tidak mungkin calon lain ingin ikut-ikutan dengan program yang sama kecuali rasa malu tidak dimiliki calon lain.

Munculnya kritikan akan mudah dipatahkan Ahok-Djarot dengan bukti dan data kecuali kritikan berdasarkan dengan asumsi maupun opini.

Jadi, pengalaman menjadi kepala daerah, pengalaman debat, berhasilnya beberapa program dan penguasaan berbagai aspek persoalan menjadi modal utama Ahok-Djarot menguasai panggung debat nanti sehingga nilai persentase yang layak diberikan adalah sekitar 60 % tidak jauh berbeda dengan hasil survey kepuasan warga atas kinerja Ahok-Djarot.

Anies-Sandi

Program yang ditawarkan Anies-Sandi selama kampanye kurang jelas karena lebih banyak menaburkan kritikan tanpa solusi, solusi yang disampaikan hanya “berjanji” dan “akan” sehingga tidak jelas program yang ingin dibuatnya seperti apa alias retorika dan pintar membolak-balikkan kata-kata, seperti contoh dibawah :

“melakukan pembangunan berbasis gerakan. Bukan berbasis program seperti yang ada sekarang ini. Yang dimaksud pembangunan berbasis gerakan yakni dengan memberikan ruang partisipasi publik” (Sumber)

Kampanye kritikan adalah program mencari kesalahan petahana yang sering dilakukan dan diakhiri dengan kata “berjanji” dan “akan” dikerjakan sebagai bentuk rasa kebingungan mencari solusi program baru untuk ditawarkan ke warga DKI Jakarta.

Apakah warga menyadari bahwa selama Anies-Sandi kampanye mengusung minimal satu program unggulannya?

Jika warga ditanya, apa program unggulan Anies-Sandi? Mungkin 100% warga yang ditemui akan menjawab “Tidak tahu” karena tidak ada program yang ditawarkannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun