Mohon tunggu...
Kraiswan
Kraiswan Mohon Tunggu... Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Mbah Vs Orangtua: Mbah Lebih Sayang Cucu?

16 Oktober 2025   10:23 Diperbarui: 16 Oktober 2025   18:35 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kakek-nenek (Dok. Pixabay)

Orangtua dan Mbah (Kakek-Nenek) adalah sama-sama pihak yang menyayangi anak (dan cucu). Tapi, jika dibandingkan, siapa yang paling sayang pada anak, orangtua atau Mbah?

***

Permenku Mana?

Suatu hari Minggu, anakku pulang dari tempat Mbah diantar ontinya (adikku). Bak terlibat sebuah perjanjian, anakku menagih sesuatu dari ontinya. "Permenku mana...?" kata anak. Meski sudah disembunyikan, anakku masih ingat. (Selain peniru, anak juga adalah pengingat)

Tak bisa lagi berkelit, onti memberikan permen dimaksud: lolipop warna-warni dengan diameter tak kurang dari empat senti meter. Aku sedang beribadah online, dan belum selesai waktu anak datang. Supaya tidak ribut, kami tak ingin membuat masalah.

Paginya, saat mengikuti Kebaktian Padang, anakku sudah ditraktir jajan oleh salah satu pengurus Sekolah Minggu. Ia mendapat susu kotak, satu permen rasa susu, dan c*ki-c*ki. Dengan pertimbangan ukuran, kami menawarkan permen susu kepada anak. "Lolipopnya disimpan di kulkas dulu biar dingin," ujar kami mengalihkan. Siapa tahu dia lupa.

Lupa dari Hongkong...! Habis permen susu, diambil lolipop dari kulkas. Selesai ibadah, sudah hampir separuh habis lolipop itu dimakan anakku. Akankah aku pasrah?

Dengan naluri ayah, aku ambil paksa permen itu dari tangan anakku. Niatnya aku taruh di wadah plastik, lalu diletakkan di rak atas, supaya dimakan semut. Aku akan mengajari anak tentang bahaya makan permen dengan pengalaman langsung. Namun, karena menangis makin kencang, aku buang ke tong sampah. Anak melihat dengan kepala sendiri.

Malam-malam, di kompleks perumahan, ada anak menangis karena permennya dibuang oleh Bapaknya. Apakah ini termasuk tindakan kriminal: merenggut kebahagiaan anak?

Aku dan istri memvideokan anak menangis karena aku ambil permennya, lalu mengirim kepada Mbah Uti. Alih-alih mengerti, Mbah malah salah paham. Memang, tidak mudah menitipkan anak pada Mbah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun