Mohon tunggu...
Kraiswan
Kraiswan Mohon Tunggu... Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Momong Sambil Dinner Berdua, Gak Repot Tah?

20 September 2025   10:13 Diperbarui: 20 September 2025   10:20 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi makan berdua bersama pasangan | foto: istock photo

Biasanya kami menitipkan anak di tenpat Mbah, supaya kami bisa leluasa mengovrol berdua. Kalau bersama anak, momong namanya.

Suatu sore yang sibuk, kebetulan aku tidak ada jadwal murid les. Ini waktu yang pas untuk makan berdua di luar. Tapi tak sempat menitipkan anak di tempat Mbah. Harus bagaimana...?

Tidak jadi pergi, atau pergi tapi bertiga (bakalan repot)? Kondisi yang dilematis. Kalau sudah begini, jangan tanya pada perempuan. 

Kenapa? Kecuali Anda mau mencari masalah. Jawaban mereka cuma satu kata, "Terserah" tapi tak bisa dipahami dengan bahasa mana pun. Tidak bahas manusia, bukan bahasa roh.

Laki-laki harus tegas mengambil keputusan. Keputusan tidak boleh salah. Jika salah, berarti tidak benar. Haha!

Atas nama bangsa Indonesia... Eh, atas nama kepala keluarga, aku memutuskan segera berangkat. Kami sekalian mengantarkan pesanan buah (mau nongki pun masih mengurus pekerjaan loh!). Kami menuju resto idaman, tutup. Resto kedua, tidak recomended.

Akhirnya mendarat di sebuah resto stik, di kawasan kuliner pinggiran kota. Mungkin karena weekdays, restonya sepi. Kami senang, tak berisik, tak ada asap rokok.

Kami segera memesan dan menunggu pesanan dibuatkan. Sambil menunggu, aku dan istri mengobrol. Anak kami bawakan mainannya.

Meski tak bisa candle light dinner, melainkan momong sambil dinner, kami tetap mensyukuri momen ini.

1) Waktu Berdua Berat, maka Harus Giat

Tak cuma barbel di tempat gym yang berat. Merawat relasi juga berat kalau tak pernah diupayakan. Terbiasa dibiarkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun