Demikian pula dengan HP. Diciptakan untuk kebaikan manusia. Namun, ada banyak dampak negatif yang mengintai anak jika orang tua tidak menegakkan disiplin.
Bukan Hanya Perintah, tapi Waktu Bersama
"Jangan main HP terus, belajar sana!" orang tua biasa memberi perintah. Tapi, saat berkata begitu orang tua sedang mainan HP. Ini cuma ajaran kosong.
Jika kita tidak ingin anak kecanduan HP, kita harus memberi teladan. Praktisnya, yakni menikmati waktu bersama anak. Bermain balok, mobil-mobilan, perang-perangan, camping, atau bermain sepeda bersama anak.
Secara umum, anak akan lebih menghargai waktu bersama orang tuanya dibanding mainan atau HP mahal yang orang tua berikan.
Bagiku dan istri--sesama berjiwa naturalis--memilih mengajak anak menikmati alam terbuka. Air terjun, gunung, taman kota, hingga area persawahan.
Suatu sore, saat kunjungan sepupu dari luar kota, kami mengajak anak bermain air kali di daerah irigasi persawahan dekat rumah. Kami rajin mengunjungi daerah ini sejak istri hamil, awal anak kami lahir, hingga sekarang. Selain gratis dan dekat, banyak manfaat lain yang bisa dipetik dari kegiatan di alam terbuka.
1) Berinteraksi dengan Alam, Hindari Brain Rot
Brain Rot bukanlah istilah medis, viral di medsos belakangan ini. Ini adalah kondisi di mana otak kita tidak bekerja, karena apa yang dikonsumsi otak anak diatur oleh algoritma. Saat menonton video pendek, otak tidak dipakai. Dalam jangka panjang, otak anak bisa berhenti berkembang. Tumpul.
Supaya tidak terserang Brain Rot, minimalkan kontak anak dengan gawai. Berinteraksi dengan alam salah satu caranya. Idealnya, manusia tak bisa dipisahkan dari alam. Maka, anak pasti suka jika diajak berinteraksi dengan air, tanah, batu, serta hewan-hewan. Salatiga melimpah dengan wahana alam yang terjangkau jarak dan biaya, bahkan ada yang gratis. Sila berkunjung ke Salatiga.
2) Melatih Kepekaan dan Percaya Diri