Mohon tunggu...
Kris Wantoro Sumbayak
Kris Wantoro Sumbayak Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Gajimu Kecil? Belajarlah Bahagia dari Guru Honorer!

15 Maret 2023   12:27 Diperbarui: 15 Maret 2023   12:37 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Viral guru honorer membuka amplop gaji setelah mengajar 2 bulan | foto: TribunManado.co.id

Salah satu hal yang paling membahagiakan adalah saat menerima gaji. Tak ketinggalan bagi pekerja honorer. Viral video guru honorer perempuan yang bahagia membuka amplop gajinya selama dua bulan. Video tersebut viral setelah diunggah di TikTok @callmedadut.

Meski menerima gaji sebagai honorer, dirapel lagi, perempuan ini nampak bersyukur dan bahagia. Entahkah bahagia ini sesuatu yang disengaja untuk menghibur diri, atau bahagia yang sejati.

"Alhamdulillah, seseneng itu hehehe," kata perempuan itu lagi. Unggahannya ini langsung menuai komentar dari warganet. Banyak yang berprofesi sebagai guru honorer mengungkapkan keluhannya, namun tak bisa berbuat banyak selain bersyukur.

Akun @hariss menilai, kenapa si perempuan dalam video sangat bahagia, karena di hatinya dia tau itu adalah hadiah kecil dari Tuhan dan sisanya akan dikasih di akhirat kelak. @emot menyambung, gajinya dua bulan Rp80.000 ditransfer dari pihak tempat kerja malah tidak bisa ditarik, tapi dia tetap bersyukur.

@Wulanye_ menimpali, dia dulu gajinya Rp1 juta/ bulan mengeluh sampai keluar dari pekerjaan. Eh, setelah keluar malah tidak dapat kerjaan sampai sekarang. Nah loh...


Guru, disebut adalah profesi yang mulia karena berperan dalam memajukan generasi bangsa. Ada guru yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS), namun ada juga yang honorer. Tidak seperti PNS yang mendapat gaji yang layak, ada tunjangan hinga jaminan hari tua; guru honorer mendapat gaji sangat minim, pembayarannya kalau dananya ada.

"Gaji guru salah satu yang bikin aku exited bgt karena suka out of the box isinya wkwkw," ujar perempuan dalam video. Betapa tidak out of the box, isinya memang di luar ekspektasi untuk pekerjaan selama dua bulan. Amplop tersebut berisi uang Rp100.000 sebanyak lima lembar, dan selembar Rp20.000. Berarti total gaji yang diterima setelah dua bulan mengajar adalah Rp520.000.

Jumlah ini paling hanya bisa untuk transport dan beli kuota, bahkan mungkin kurang. Dibayarkannya juga dua bulan kemudian, berarti untuk operasional selama dua bulan itu perempuan tersebut harus mengeluarkan modal lebih dulu.

Dalam video tersebut perempuan berjilbab pink ini didampingi seorang perempuan berjilbab hitam, mungkin ibunya. Latar belakangnya berupa nasi dan bermacam sayuran, dengan daftar menu di atas meja tempat ia membuka amplop gajinya. Kemungkinan ibunya adalah pengelola warung makan.

Ibunya penjual makanan, anaknya jadi guru. Itu adalah suatu kebahagiaan dan kebanggaan. Meski upah yang diterima sangat tidak manusiawi.

Bahagia menerima gaji sebagai tenaga honorer | foto: tangkapan layar IG/indozone.id
Bahagia menerima gaji sebagai tenaga honorer | foto: tangkapan layar IG/indozone.id

Nasib serupa dialami guru honorer di Lampung, bahkan dengan gaji yang lebih sedikit. Muhammad Hafid Sunairi viral di medsos setelah mengunggah video yang menunjukkan gajinya selama sebulan. Ia dibayar Rp4.000/jam, dan mengajar 8 kali sebulan. Ia mendapat honor tetap Rp12.000 karena harus bolak-balik ke sekolah mengurus banyak hal. Jika ditotal, sebulan ia menerima hanya Rp118.000. Ngeri.

Sikap pantang menyerah: mencari penghasilan sampingan

Cerita Hafid ini terjadi pada bulan April, bertepatan dengan bulan puasa. Biasanya, ia bisa menerima gaji Rp200.000-Rp257.000. Meski gajinya kecil, ia tak kekurangan akal untuk mencari penghasilan tambahan. Hafid punya channel Youtube dan TikTok yang sudah cukup berkembang sehingga bisa memenuhi kebutuhan hidupnya. Penghasilan boleh rendah, tapi jangan menyerah!

PPPK untuk menghapus tenaga honorer

Pemerintah melalui program PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) berniat menghapuskan tenaga honorer. Mereka yang lolos dalam seleksi akan mendapat gaji UMR meski tidak mendapat tunjangan seperti halnya PNS. Lagi pula, sistemnya kontrak per satu tahun.

Satu sisi, progam ini baik karena memang pekerjaan guru honorer sangat tidak manusiawi. Tapi melihat banyaknya kebutuhan guru untuk seluruh daerah di Indonesia sampai ke daerah-daerah, program ini dirasa sangat lambat.

Pemerintah juga harusnya memperhatikan kesejahteraan guru yang mendapat gelar pahlawan tanpa tanda jasa ini. Stop memberi sanjungan berlebihan, guru honorer juga punya keluarga yang harus dinafkahi. Mereka butuh makan dan sarana penunjang hidup lainnya, bukan sanjungan.

Bandingkan dengan kementrian dan lembaga pemerintahan yang menghabiskan dana triliunan rupiah untuk rapat dan studi banding. Dana super besar itu harusnya bisa menyejahterakan jutaan guru honorer di Indonesia. Beragam rapat dan studi banding itu tidak berguna sama sekali!

Lihat pula para pejabat di kementrian keuangan dan dirjen pajak akhir-akhir ini yang ramai diberedeli kekayaannya karena suka pamer kekayaan. Hanya karena mereka bersentuhan langsung dengan uang, tidak dibenarkan mereka hidup foya-foya dengan pamer barang-barang mewah. Entah sumbernya legal atau tidak.

Kalau benar pemerintah serius memajukan pendidikan di Indonesia, mulailah dengan memperbaiki tingkat kesejahteraan para gurunya. Hapuskan tenaga honorer, berikan gaji yang layak supaya para guru bisa fokus membangun bangsa melalui pendidikan.

Gaji anda kecil? Belajarlah bahagia dari guru honorer

Sebagai guru swasta, aku juga sering mengeluh dengan gaji yang kecil. Namun, aku sering bersyukur, karena besaran gajinya masih lebih layak dibandingkan dengan tenaga honorer. Rasa syukurku bisa mengantarku menemukan kebahagiaan dalam hidup yang Tuhan percayakan.

Meski ada peluang program PPPK dengan sistem kontrak per tahun, aku tidak berminat mendaftar. Sebab, di tempat kerja sekarang aku sudah menjadi pegawai tetap dengan beragam tunjangan untuk keluarga, meski tidak besar.

Gaji Anda kecil? Lebih kecil mana dengan guru honorer? Yuk, belajar bersyukur dan bahagia dengan pekerjaan kita. Tetap semangat untuk pejuang pendidikan, khususnya tenaga honorer!--KRAISWAN 

Referensi: 1, 2

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun