3. Kontribusi Islam Nusantara terhadap Peradaban Dunia
Nilai-nilai Islam Nusantara, seperti toleransi, keadilan, dan perdamaian, bisa menjadi teladan bagi dunia Islam secara keseluruhan. Dalam pertemuan internasional, Indonesia sering dilihat sebagai contoh keberhasilan menggabungkan Islam dan demokrasi. Dengan demikian, Islam Nusantara bukan hanya fenomena lokal, namun juga memiliki potensi untuk memberikan kontribusi besar terhadap citra Islam yang damai.
Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian, dapat disimpulkan bahwa Islam Nusantara adalah cara unik umat Islam di Indonesia menunjukkan kepercayaan mereka, yang menggabungkan ajaran Islam dengan kearifan lokal masyarakat di Nusantara. Islam Nusantara tidak dianggap sebagai cabang baru dalam Islam, tetapi lebih sebagai cara berdakwah yang berasal dari sejarah panjang penyebaran Islam di Indonesia melalui cara yang damai, budaya, dan diskusi sosial.
Ide Islam Nusantara menunjukkan bahwa Islam tidak bertujuan untuk menghilangkan budaya lokal, melainkan membawa ajaran Islam ke dalam budaya tersebut dengan nilai-nilai seperti keesaan Tuhan, keadilan, dan kemanusiaan. Dengan prinsip-prinsip seperti moderat, toleran, seimbang, dan adil, Islam Nusantara menunjukkan wajah Islam yang damai, terbuka, dan menghargai perbedaan. Ini adalah kelebihan Islam Nusantara dibandingkan bentuk-bentuk Islam yang lebih tertutup atau ekstrem.
Dalam era globalisasi, Islam Nusantara memiliki peran penting sebagai pelindung budaya dan spiritual bagi umat Islam di Indonesia. Globalisasi membawa tantangan seperti penyebaran ideologi asing, sekularisme, dan kesenangan berlebihan yang bisa mengikis nilai-nilai agama dan kebangsaan. Namun dengan sifat yang adaptif dan moderat, Islam Nusantara dapat menjadi penjaga terhadap pengaruh negatif dari globalisasi sekaligus jembatan untuk dialog antara budaya dan agama.
Tak hanya itu, Islam Nusantara juga membantu membangun ketahanan sosial dan identitas bangsa. Nilai-nilai seperti kerjasama, toleransi, dan musyawarah memperkuat persatuan kita dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika. Jadi, Islam Nusantara bukan hanya sekadar gerakan agama, tetapi juga dasar moral dan sosial untuk perkembangan Indonesia yang damai dan beradab.
Di tingkat internasional, Islam Nusantara memiliki potensi besar untuk menjadi contoh Islam di dunia yang menyeimbangkan antara ajaran dan konteks, agama dan budaya, tradisi dan kemodernan. Model ini relevan untuk menghadapi masalah yang dihadapi dunia Islam saat ini, seperti ekstremisme dan konflik identitas.
Secara keseluruhan, Islam Nusantara mencerminkan wajah Islam yang:
1.Berasal dari budaya lokal tetapi tetap mengedepankan isi ajaran Islam.
2.Menjawab tantangan globalisasi dengan pendekatan yang moderat dan sesuai konteks.