Sesampainya di lubang kecil mendekati istana rumah kami dibawah tanah kembali calon kaum cendikia berteriak, "Tingkatkan kualitas pendidikan negeri ini baik dari segi peningkatan kualitas cendikiawan negeri maupun pemerataan sarana dan infrastruktur penunjang pendidikan di seluruh wilayah negeri ini." "Siapalah aku ini yang selalu belajar lewat sapa dan cium terhadap sesama" suara hatiku.Â
Aku tak tahu apalagi yang disuarakan calon cendikia seluruh pelosok negeri ini. Aku dan kaumku hanya bisa bersuara lewat kerja, kerja, kerja, kerja dan kerja daripada berteriak pada ratu dan penghuni istana bawah tanah milikku dan kaumku. Aku dan kaumku tidak perlu berteriak disaat makanan tidak ada, tidak perlu berteriak jika istana kami dirusak oleh penghuni anak negeri.
Oleh Walkhot Silalahi
   Â