Mohon tunggu...
Ega Wahyu P
Ega Wahyu P Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Seorang pengelana dari negeri Khatulistiwa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pensil Warna Abay: Sebuah Ide

24 September 2022   10:08 Diperbarui: 24 September 2022   10:12 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi itu, tepat hari Kamis, dimana hujan mengguyur bumi selebat-lebatnya. Matahari tidak tampak sedari aku berkemas peralatan sekolah. Sepertinya ia sedang sedih, hingga tak mau berdinas menerangi bumi hari ini. Burung-burung tak lagi bernyanyi, ayam jantan pun demikian, lebih memilih berselimut di dalam kandang. Cuaca hari ini sangat dingin. Aku menunda keberangkatan ke sekolah. Hujan deras seperti ini tentu saja akan membasahi buku gambarku. Tentu saja aku tidak peduli dengan buku-buku lainnya, atau bahkan tubuh mungilku. Aku hanya menyayangi karya seniku. Tak rela basah diserang oleh hujan.

Sembari menunggu hujan, aku buka lembaran-lembaran yang penuh gambar itu. Kulihat satu persatu, semuanya hitam dan putih. Entah sampai kapan gambar indah ini harus menunggu untuk diwarnai. Teringat pula bagaimana sekolah merampas paksa uang saku hanya dengan dalih infaq. Aku harus menunggu lebih lama lagi untuk membeli pensil warna.

Semakin aku mengingatnya, semakin aku membencinya.

Hingga muncul sebuah ide yang membuatku bersemangat lagi. Sebuah ide tentang pensil warna, yang bukan hanya sekadar mewarnai buku gambarku, tetapi juga perjalanan hidup seorang anak seni. 

Aku harus berangkat sekolah, sekarang.

Bersambung.

(Jangan lupa baca bagian satu: Pensil Warna Abay)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun