Mohon tunggu...
Wahyuni Ella Dwi Prasanti
Wahyuni Ella Dwi Prasanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - .

.

Selanjutnya

Tutup

Money

Strategi Mahasiswa UNEJ Meningkatkan Omset dan Gaya Promosi UMKM Desa

30 Agustus 2021   12:00 Diperbarui: 10 September 2021   21:38 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Adanya pandemi covid-19 yang tidak kunjung terselesaikan, Universitas Jember melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) bagi para mahasiswanya dengan sistem pulang kampung. Sejatinya program ini dimaksudkan untuk mengurangi angka penyebaran kasus covid-19. Kegiatan KKN dilaksanakan secara mandiri dengan penempatan mahasiswa di masing-masing tempat tinggal asal. Program ini sering disebut dengan istilah KKN Back To Village (BTV) Universitas Jember. Sistem KKN ini telah berjalan memasuki periode ke-3 dalam pelaksanaannya. Pada periode kali ini, KKN dilaksanakan selama 30 hari pada tanggal 11 Agustus – 9 September 2021.

KKN BTV 3 Universitas Jember dibagi menjadi 5 macam topik, yakni Program Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat Terdampak Covid-19, Program Inovasi Teknologi/Informasi Dalam Penanganan Covid-19, Program Pemberdayaan Bumdes/Jaring Pengaman Desa Penanganan Covid-19, Program Literasi Desa Pada Masa Pandemi Covid-19, dan Program Penanganan Stunting dan Aki Akb.

Saya, Wahyuni Ella Dwi Prasanti selaku mahasiswa semester 7 Fakultas Farmasi Universitas Jember merupakan salah satu mahasiswa yang saat ini menempuh KKN di Desa Blukon, Kec. Lumajang Kab. Lumajang, Jawa Timur. Program Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat Terdampak Covid-19 merupakan topik yang saya ambil dengan sasaran bapak Eko Wijiono selaku pemilik usaha rumahan kerupuk bawang. Saya sendiri merupakan anggota dari kelompok 55 dengan Dosen Pendamping Lapangan (DPL) bapak Kusbudiono, S.SI., M.SI.

Pada saat survei dan wawancara sasaran, bapak Eko mengaku masih menerapkan sistem pemasaran secara konvensional. Oleh karena itu, adanya pembatasan kegiatan dimasa pandemi covid-19 sangat dirasakan oleh sasaran. “Semenjak covid-19 yang awalnya sekitar 19 agen rutin mengambil kerupuk saya, sekarang mungkin sekitar 10 agen saja. Karena banyaknya agen yang libur, omset harian saya juga ikut menurun” ujar bapak Eko.

Dari hasil wawancara tersebut, saya berkeinginan untuk menerapkan sistem pemasaran yang lebih mudah dijangkau khalayak umum, semata-mata tidak hanya masyarakat desa setempat. Sistem pemasaran yang dimaksud dapat dilakukan dengan promosi melalui media sosial seperti Instagram, Facebook, dan Whatsapp. Selain itu, penerapan inovasi produk baru sangat dimungkinkan untuk menambah omset UMKM di masa pandemi saat ini.

Hal pertama yang saya lakukan yaitu melaksanakan kegiatan sosialisasi mengenai konsep dasar inovasi produk dengan tujuan memberikan pandangan yang lebih terarah saat proses realisasi produk inovasi. Selanjutnya melaksanakan dampingan pelatihan untuk pembuatan akun media sosial. Dengan adanya program sosialisasi serta pelatihan, diharapkan kegiatan tersebut memiliki manfaat seperti yang kami harapkan.

(Wahyuni Ella Dwi Prasanti; Kelompok 55; Kusbudiono, S.SI., M.SI)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun