Mohon tunggu...
Wahyu Maulana Mustafa
Wahyu Maulana Mustafa Mohon Tunggu... Freelancer - Anak Guru

setiap karya sastra adalah kritik

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pedoman Tusuk Gigi

10 Juni 2022   11:55 Diperbarui: 10 Juni 2022   13:01 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tusuk gigi (iStock); https://www.liputan6.com/health

Untuk kalian, pembaca dan pembenciku.

Katanya harus paling bersih,
Supaya nanti terpilih.
Katanya harus paling putih,
Karna itu adalah visual dari bersih.

Kamu tak harus jadi yang paling tajam,
Asal sesuai standart juga sudah cukup
Kamu tak harus jadi yang paling runcing,
Karna tajam juga tak ngaruh

Nuansa dua puluh satu warna
Si kuning muda ada di tengah tangkainya
melangkah aman, bergerak nyaman


Jika ujung satu menyusup dan menusuk
mundurlah pada ujung yang lain,
lalu ikut mengayun
aman, tak lelah, tak bau

Iya, Kamu sama berkeringat oleh liurnya
tapi tak lakukan apa-apa dan tajam ke mana-mana
semoga nanti tak berganti,
sampai kau mati, dalam liang lobang gigi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun