Mohon tunggu...
Wahyu Krido Utomo
Wahyu Krido Utomo Mohon Tunggu... Bankir - Pembelajar

Keliling Indonesia untuk bekerja, sementara bermukim di Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Filosofi Bubur Ayam

14 Juli 2020   08:46 Diperbarui: 14 Juli 2020   08:35 3428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi, makan bubur di meja kerja sembari memulai aktifitas sehari-hari

Bubur Ayam itu sejatinya tentang kenyamanan. Memegang mangkok berisi bubur hangat yang baru saja disajikan, apalagi setelah antri panjang dikarenakan venue buburnya memang andalan foodies setempat, melihat jejeran condiment rapih sedikit abstrak dengan taburan daun bawang dan kerupuk, membuat saya paling nyaman. Ah, untuk sekejap rasa lapar di pagi hari bisa terobati-.

Fungsinya memang bukan untuk mengubah hari dari temaram menjadi bahagia, bukan juga untuk membuat kesan mendalam dari rasa yang luar biasa. Fungsi bubur ayam memberikan kenyamanan, bahwa kita tidak kelaparan di pagi itu.

Rasa enak itu bonus. Jarang orang mengkritik bubur ayam, memuji pun kadang-kadang saja. Yang jelas perut menjadi bersyukur, terisi sesuatu yang hangat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun