SEMARANG, 21 MEI 2025 -- Dalam rangka kegiatan bhakti akademisi dengan sasaran kelompok masyarakat guna mendukung peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya konsumsi pangan sehat, mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat berupa sosialisasi bahan pangan alternatif berbasis kacang bendi (okra) di Desa Bermi, Kabupaten Demak.
Kegiatan ini berlangsung pada Sabtu, 27 April 2025, dengan menggandeng Kelompok Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) sebagai mitra sasaran. Sosialisasi ini berada di bawah arahan Dosen Pengampu Aldina Eka Andriani, S.Pd., M.Pd., serta Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Dr. Trimurtini, S.Pd., M.Pd., yang turut aktif mendampingi mahasiswa dalam pelaksanaan kegiatan di lapangan.
Tema utama kegiatan ini adalah "Edukasi dan Pemanfaatan Kacang Bendi sebagai Bahan Pangan Alternatif Penunjang Kesehatan". Dalam pemaparannya, tim mahasiswa menyampaikan bahwa kacang bendi, yang selama ini masih kurang dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat, sebenarnya memiliki kandungan gizi yang sangat bermanfaat. Kacang bendi dikenal kaya akan serat, vitamin C, vitamin K, dan antioksidan yang baik untuk menjaga sistem pencernaan, meningkatkan daya tahan tubuh, serta mencegah berbagai penyakit degeneratif.
Materi sosialisasi disampaikan dalam bentuk poster dan pemaparan interaktif, diselingi dengan demonstrasi pengolahan kacang bendi menjadi menu makanan sehat yang mudah dibuat di rumah, seperti tumis okra, sup bening okra, dan okra crispy. Warga terlihat antusias mengikuti jalannya kegiatan, bahkan secara aktif berdiskusi dan bertanya mengenai kandungan gizi, cara penyimpanan, dan teknik pengolahan yang tepat agar tetap lezat dan bergizi.
"Selama ini kami tahu kacang bendi, tapi jarang menggunakannya. Setelah tahu manfaatnya dan cara memasaknya, jadi tertarik untuk mencoba. Apalagi ternyata bagus untuk kesehatan pencernaan," ujar salah satu ibu anggota PKK Desa Bermi.
Tidak hanya memberikan edukasi seputar gizi dan pengolahan pangan, kegiatan ini juga menekankan pentingnya pemanfaatan hasil pertanian lokal sebagai upaya mendukung ketahanan pangan berbasis potensi desa. Dengan menjadikan kacang bendi sebagai contoh, warga diajak untuk menggali kembali tanaman lokal lain yang memiliki nilai gizi tinggi, namun belum banyak dimanfaatkan secara optimal.
Menurut Aldina Eka Andriani, S.Pd., M.Pd., kegiatan ini merupakan bagian dari upaya membekali mahasiswa tidak hanya dalam aspek akademik, tetapi juga kepekaan sosial dan kontribusi terhadap masyarakat. "Kami ingin mahasiswa menjadi agen perubahan di masyarakat, membawa ilmu dari kampus ke lapangan, dan memberi dampak nyata, sekecil apa pun itu," tuturnya.
Sementara itu, Dr. Trimurtini, S.Pd., M.Pd., sebagai DPL menambahkan bahwa kegiatan ini juga menjadi bagian dari pembentukan karakter mahasiswa sebagai calon pendidik masa depan yang adaptif, komunikatif, dan solutif dalam menghadapi persoalan riil di masyarakat.
Melalui kegiatan ini, warga Desa Bermi mendapatkan wawasan baru mengenai pentingnya diversifikasi pangan dan kesadaran akan gaya hidup sehat sejak dini. Kegiatan sosialisasi ini pun diharapkan dapat ditindaklanjuti dengan program-program lanjutan, seperti pelatihan lanjutan pengolahan pangan sehat atau pemanfaatan pekarangan rumah untuk budidaya tanaman bernilai gizi tinggi seperti kacang bendi.
Antusiasme dan minat warga untuk mencoba langsung di rumah menjadi salah satu indikator keberhasilan dari kegiatan ini. Hal tersebut menunjukkan bahwa pendekatan yang dilakukan oleh tim mahasiswa UNNES mampu menjangkau dan menggugah kesadaran masyarakat secara nyata.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI