Mohon tunggu...
Wahyu Bimantara
Wahyu Bimantara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Sriwijaya

Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Peran Nuklir Sebagai Diplomasi Koersif Korea Utara dalam Mencapai Kepentingan Nasionalnya

1 Desember 2021   22:57 Diperbarui: 1 Desember 2021   23:43 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Korea Utara untuk menunjukkan kepada rakyat dan masyarakat internasional bahwa  Korea Utara  masih mampu membangun persenjataan  nuklirnya seiring dengan ekonomi negara yang lemah. Adapun Konsesi/kemauan yang diajukan oleh Korea Utara yaitu  penghentian untuk sementara program nuklirnya atau izin inspeksi IAEA  dengan imbalan yaitu bantuan makanan dan bahan bakar dari China dan Korea Selatan dan pembangunan reaktor nuklir sipil di  Korea Utara dan Jepang. Korea Utara bahkan meminta konsesi  di meja perundingan karena Pyongyang menuntut agar Washington menarik rekening $25 jutanya, yang dibekukan di Makau pada 2005, sebelum kembali ke meja perundingan. 

Pada tahun 2003, Korea Utara juga mengumumkan niatnya untuk mengembangkan tenaga nuklir. Senjata untuk menghemat uang untuk militernya Dengan pencegahan nuklir, Pyongyang berharap untuk mengurangi kekuatan pasukannya menjadi 1,1 juta  dan mengalokasikan lebih banyak uang untuk ekonomi sipil korea utara tersebut.

3. Keamanan

Untuk Korea Utara, program nuklir adalah sebuah cara yang sangat efektif untuk berdiplomasi kepada Amerika Serikat dan juga mengarah pada langkah-langkah negosiasi. Dewan Keamanan PBB (DK) segera mengadakan pertemuan darurat untuk meninjau perkembangan terakhir di Korea Utara. 

Perserikatan Bangsa-Bangsa telah mengadakan pertemuan di New York dan akan bekerja sama dengan para mitranya untuk mengusulkan tanggapan dari masyarakat internasional.  

Selain mengembangkan dinamika politik internasional,  Korea Utara juga menggunakan teknologi nuklirnya sebagai instrumen diplomasi, yakni dalam bentuk diplomasi koersif, untuk mencapai tujuan atau kepentingan nasionalnya. 

Sehingga kita dapat melihat bahwa kepentingan nasional Korea Utara, Sehingga kita dapat melihat bahwa kepentingan atau tujuan nasional Korea Utara dalam kepemilikan senjata nuklir adalah: 

1. Menjaga keamanan rezim Korea Utara, karena pada umumnya Pyongyang melihat Washington sebagai ancaman utama di kawasan Asia Timur. 

2. Dengan mempunyai senjata nuklir, Korea Utara akan mengguli dalam negosiasi  internasional, khususnya dalam hubungannya dengan Amerika Serikat. 3.Memenuhi kebutuhan sumber daya negara dengan tenaga nuklir yang dimilikinya, Korea Utara, jika diminta untuk menutupnya dan setuju, imbalan hal itu dihargai dalam bentuk pengiriman besar bahan bakar diesel atau pencabutan sanksi ekonomi yang dikenakan padanya. 

Korea Utara hanya ingin bernegosiasi langsung dengan AS dan bukan dengan Korea Selatan,korut melihat bahwa korsel hanyalah sebagai  negara boneka AS. Dengan langsung bernegosiasi  dengan Amerika Serikat, Korea Utara memberi sinyal kepada dunia bahwa mereka adalah lawan yang sebanding dengan Amerika Serikat. Kombinasi elemen militer, ekonomi, dan politik  membuat Korea Utara unik. 

Secara umum, negara-negara mengembangkan senjata nuklir dengan tingkat kerahasiaan tertinggi untuk menghindari campur tangan eksternal. Tetapi rezim Korea Utara melakukan  yang sebaliknya dengan secara terbuka mengakui keinginannya untuk menjadi sebuah negara yang diperhitungkan baik di regional dan non regional. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun