Mohon tunggu...
WAHYU TRISNO AJI
WAHYU TRISNO AJI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Selamat datang. Dalam pemikiran sebebas mungkin dalam ruang prespektif bahasa. Yang dimana sejalan dengan rasio dan empirik yang kritik. Mari berkontribusi untuk mengkonstruksi paradigma berfikir menjadi lebih ambivelensi terhadap kehidupan yang penuh jawaban yang bercabang

Selalu sehat para kaum berfikir

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendidikan yang Berdahak: Apakah Pendidikan Kita Saat Ini Demam?

24 Juni 2022   19:21 Diperbarui: 24 Juni 2022   19:48 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Wawasan pendidikan 

Walaupun itu tidak dijelaskan di dalam kurikulum, pelajar bisa lebih aktif untuk mengaktifkan kemampuan mereka untuk kritis dalam berbagai bidang. Pelajar yang bijaksana adalah pelajar yang mampu mengkorelasikan sekaligus merelevansikan antara teori yang diajarkan di sekolah dengan dunia realitasnya. 

Mereka mampu membedah berbagai hal yang menurut mereka kurang, pelajar yang bijaksana adalah sosok yang menambal kekurangan tersebut dengan krtisian mereka yang di dapatkan bukan hanya dari kurikulum yang dibuat oleh sekolah ataupun ilmu yang diajarkan oleh guru. 

Tetapi mereka menambalnya dari hasil kerja cerdas mereka yang dianggap hanya mereka yang harus bergerak (menunggu pemerintah ataupun yang lain bergerak, lebih baik mereka yang turun tangan untuk mengatasi semua problematika tersebut).

Pelajar harus mampu berkreasi dengan realitas kehidupan mereka, kehidupan yang ambigu dan banyak sekali tanda tanya di dalamnya. Kehidupan yang masih menjadi pertanyaan ujian yang masih belum dijawab Sempurna oleh 3 aktor tersebut. 

Tugas pelajar adalah membantu pengajar ataupun pemerintah untuk menuangkan idea mereka dalam pembuatan kebijakan pendidikan, dengan cara seperti ini sistem pendidikan yang diimpikan bisa saja terwujud, walaupun masih banyak hal yang menjadi PR utama.

Pendidikan yang membebaskan merupakan dalil cara memberikan stimulus pada 3 aktor yang berperan penting dalam pendidikan. Jangan sampai 3 aktor ini saling menguasai dengan kepentingan keuntungan sepihak. Kepentingan yang sampai pada kerugian pada pihak lainnya. 

Pihak yang hanya menurut saja dan patuh pada aturan yang ada, padahal aturan tersebut diketahui salah dan perlu di diskusikan ulang keberadaan nya. Pendidikan bukan tentang kembali menjajah dengan cara yang berbeda, pendidikan adalah cara kita selamat dan merdeka. Merdeka dari belenggu kebodohan dan selamat pula dalam menjalani kehidupan pasca kebelengguan kebodohan tersebut.

Pendidikan mengajarkan orang untuk cerdas, bukan untuk dibodohi, apalagi menurut pada sesuatu yang salah. Tugas seorang pelajar adalah menutut hak mereka untuk belajar dimana pun, tugas pengajar adalah mengajarkan muridnya agar terbebas dari kebodohan, dan pemerintah adalah mengakomodir dua aktor tersebut agar bisa menciptakan pendidikan yang luar biasa, luar biasa dalam realita nya. bukan hanya dalam skema teori Semata yang tak mampu diterapkan karena kebobrokan kepentingan.

Dokpri
Dokpri

SEKOLAH BUKAN LADANG BISNIS

"pendidikan akan semakin mahal, elitis, dan menjadi ladang bisnis layaknya perusahaan" Haedar nashir

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun