Mohon tunggu...
WAHYU TRISNO AJI
WAHYU TRISNO AJI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Selamat datang. Dalam pemikiran sebebas mungkin dalam ruang prespektif bahasa. Yang dimana sejalan dengan rasio dan empirik yang kritik. Mari berkontribusi untuk mengkonstruksi paradigma berfikir menjadi lebih ambivelensi terhadap kehidupan yang penuh jawaban yang bercabang

Selalu sehat para kaum berfikir

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Dinamika Kehidupan: Belajar Memahami Hidup

5 Desember 2021   15:09 Diperbarui: 5 Desember 2021   15:24 505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Tokoh-tokoh masyarakat konservatif tersebut malahan menuduh fian dengan tunduhan yang sanggat tidak logis dengan membandingkan bahwa nenek moyang mentakdirkan masyarakat seperti itu dan tidak boleh di ganggu gugat. Fian terus-terusan membantah itu semua. Namun bantahan tersebut di hiraukan. Sehingga hasilnya adalah fian di usir dari desanya secara hina. Fian tidak bisa berbuat apa apa, dan begitipula masyarakat desanya yang hanya bisa diam saja melihat  vonis yang di berikan fian tersebut.

Cerita 2.

Cerita ini berlatar belakang diyunani di abad ke-4. Kehidupan di yunani waktu itu  sanggat bergantung kepada orang-orang kaya. Memang saat itu sudah menjunjung tinggi pendidikan berfikir. Suatu hari ada salah satu pendudukan yunani bernama socrates. 

Bisa di katakan tokoh tersebut tidak kaya, melainkan orang yang hidup sederhana. Ia hanya memiliki 2 pakaian saja dan tidak memiliki sendal. Yang akhirnya ketika ia berjalan-jalan di yunani, ia tidak memiliki sendal di pakai untuk melindungi kakinya dari sengatan matahari yang panas tersbut.

Socrates bukan orang yang pintar dalam segala bidang, namun ia bisa membalikkan segala pernyataan dan perkataan dengan sebuah jawaban kehidupan. Bukan hanya sekedar teori saja dalam menempuh pendidikan, namun bagaimana hasil dari pendidikan tersebut mampu kita manfaatkan semaksimal mungkin untuk bisa menjadi orang bermanfaat bagi orang banyak. 

Socrates setiap hari melakukan aktivitasnya dengan mengelilingi pasar, mencari tempat para remaja duduk dan mengajak mereka diskusi kehidupan dan mencari tokoh agamawan yang bisa menjelaskan bagaimana kehidupan ini yang lebih baik karena munculnya agama.

Suatu hari para masyarakat yunani mempertanyakan kepada sesepuh mereka atau lebih tepatnya dukun yang mereka sangat-sangat percayai. Dengan mempertanyakan siapa orang yang paling bijak di yunani waktu itu. Dukun tersebut menjawab dengan sanggat jelas bahwa orrang yang paling bijak di yunani adalah socrates.

Mendengar jawaban tersebut. para penduduk yunani waktu itu keheranan dengan jawaban dari dukun yang telah mereka percayai tujuh turunan tersebut.

Interpretasi para penduduk yunani waktu itu melihat socrates adalah bahwa socrates adalah manusia yang bodoh, banyak tanya dan tidak faham dengan perkataanya sendiri, selalu melemparkan pertanyaan yang mempojokkan, selalu buat kesal penduduk yunani dan yang terpenting, ia selalu memberikan khotbah nya yang bikin masyarakat yunani berfikir ulang dan merenungkan tentang kehidupan kembali.

Socrates di tanyakan oleh pennduduk yunani waktu oitu mengenai kenapa peramal ataupun dukun tersebut yang meramalkan bahwa socrates adalah orang yang paling bijak di yunani. Mereka ingin mengklarifikasi jawaban dari dukun tersebut ke socrates sendiri. 

Apa nilai lebih yang dimiliki socrates sehingga ia di katakan sebagai tokoh paling bijaksana. Padahal waktu itu banyak sekali tokoh-tokoh yang begitu berpengaruh dan bijak di yunani.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun