Dari kedai itu, saya banyak belajar. Kedai kecil di sebuah Wisata Alam, saya namakan Kedai Laluna, merupakan gabungan nama anak saya. Selain indah, nama Laluna juga memiliki arti Rembulan di antara Bintang-bintang. So sweet, kan? Saya ingin kedai saya mampu seperti Rembulan yang bersinar indah di antara bintang-bintang. Aamiin.Â
Banyak dukungan dari saudara, teman, yang berkunjung menambah semangat.
Seiring berjalannya waktu, memiliki kedai di era sekarang, butuh juga inovasi mengikuti zamannya. Zaman dimana cashless berlaku. Era pembayaran non tunai sering menjadi kendala. Kalau tidak memiliki sarana itu, bisa ketinggalan zaman. Terkadang pembeli batal jajan karena tidak membawa uang tunai dan hanya bisa non tunai.
Ketika saya memutuskan untuk memakai QRIS sebagai sarana pembayaran, juga merupakan salah satu cara untuk menarik pembeli. Memang tidak semua pembeli membayar non tunai, masih banyak juga yang membayar tunai. Tetapi generasi sekarang lebih banyak yang suka memakai cashless. Katanya lebih praktis.Â
Saya jadi senyum sendiri, ketika ada pembeli bertanya, bayarnya bisa pakai QRIS? Padahal saat itu saya belum menggunakannya.Â
"Aduh, saya beneran tidak bawa cash," katanya. Akhirnya batal membeli. Hahaha... Begitu amat ya zaman sekarang, batin saya. Dari pengalaman itu, mau tidak mau, saya harus menggunakan QRIS sebagai alat bantu pembayaran.Â
Kebetulan, di tempat saya membuka kadai, Wisata Alam Pinusia Park di Ungaran Timur, ada beberapa kedai lainnya sudah memakai QRIS.Â