"Aku tidak pernah menolakmu." Gantari membantah perkataan Reval.
"Maksudnya, karena Mama kamu memutuskanku?"
"Kira-kira begitu."
"Sekarang Mama udah gak ada. Jadi, gak ada alasan lagi buat kamu lari dari aku. Besok aku datang ke rumah kamu. Dilarang membantah!"
"Kamu itu gak berubah sama sekali. Selalu seenaknya."
"Aku gak peduli. Besok dandan yang cantik. Aku pamit dulu. Ternyata penantianku gak sia-sia. Sampai jumpa besok." Kemudian berlalu.
Retina Gantari mengikuti langkah Reval. Ternyata, Reval masih menjadi yang terindah untuk Gantari. Tak peduli, selama apa mereka dipisahkan oleh takdir. Karena nyatanya, rasa mereka tetaplah sama. Yang berbeda hanyalah kadar rasanya yang semakin bertambah dan mekar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H