Mohon tunggu...
Wachid Hamdan
Wachid Hamdan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sejarah, Kadang Gemar Berimajinasi

Hanya orang biasa yang menekuni dan menikmati hidup dengan santai. Hobi menulis dan bermain musik. Menulis adalah melepaskan lelah dan penat, bermusik adalah pemanis saat menulis kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Aku dalam Bayanganmu

21 April 2023   00:10 Diperbarui: 21 April 2023   00:37 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Plakk!" tamparan Yusuf mengagetkanku.

"Sialan. Aku ngomong ngecipris, sampean malah melamun. Mikir apa tho Nur?" gerutunya.

Mendapat tamparan dari Yusuf aku tidak marah. Memang salahku. Mendapat pertanyaan darinya, aku memilih tersenyum. Menjelaskan tidak ada apa-apa. Aku beralasan sedang lelah saja.

"yaudah! Nanti berkas ini kamu baca lagi," pamitnya menyerahkan print out laporan.

"Oke!"

Malam yang kini sudah bertabur hujan membuatku malas untuk langsung membaca tumpukan kertas itu. Aku lebih penasaran sebenarnya apa alasan ayah marah dengan jalan-jalan ibu? Namun, saat hendak menghampiri ibu, kulihat dirinya tengah sibuk menatap lebatnya hujan dari balik jendela.

"Bu! Kenapa kok melamun?"

"Ohh. Kamu, Nur! Ibu ndak apa-apa. Cuma ndak sabar nunggu kepulangan ayahmu," jawab ibu.

Merasa ibu tidak mau di ganggu, aku memutuskan masuk kamar. Ruangan minimalis dengan laptop di meja kecil dekat ranjang menjadi pelampiasanku. Aku sendiri merasa aneh dengan sikap ibu beberapa waktu terakhir. Ia lebih cenderung diam dan sering bercerita mengenai manisnya kisah asmaranya dengan ayah. Tapi kenapa kok ia malah murung?

***

Matahari belum lama terbangun dari lelapnya. Aroma tempe mendoan dan uap kopi menguar jelas dari arah dapur. Bunyi sepatula yang beradu dengan wajan menyentak alam tidurku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun