Mohon tunggu...
Veronika Gultom
Veronika Gultom Mohon Tunggu... https://vrgultom.wordpress.com

IT - Data Modeler | Teknologi untuk semua orang, maka semua orang perlu melek teknologi

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Artikel Utama

Deteksi Barang Dagangan KW di Marketplace

19 Juni 2025   19:32 Diperbarui: 25 Juni 2025   14:28 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi belanja online (sumber: https://pirg.org/)

"Ini barangnya asli?", tanya saya dalam chat dengan admin penjual di sebuah marketplace.

Dengan nada "tegas" tapi terasa kurang enak, orang di sebelah sana menjawab,"Kami tidak menjual barang palsu!"

Hanya saja, barang serupa dengan merk yang sama, di toko fisiknya yang pernah saya lihat, harganya berlipat-lipat daripada harga di toko online ini. Saya pikir, mungkin mereka membeli dari toko aslinya dalam jumlah banyak. Karena memang toko itu menawarkan harga lebih murah untuk pembelian dalam jumlah tertentu. Atau mungkin barang produksi asli yang cacat?

Saya cek lagi review barang dan toko mulai dari bintang 1 sampai 3. Kalau bintang 4 dan 5, rasanya tidak perlu saya cek, karena itu berarti review "bagus". Secara persentase reviewnya memang ok dari sekian banyak barang yang terjual.

Ketika ditanya, adminnya kurang ramah dan seperti pasang tameng, padahal tidak diserang. Juga ada kesan seperti membuat calon pembeli enggan melanjutkan bertanya. Padahal, sebagai pembeli, saya hanya ingin meyakinkan diri bahwa saya akan membeli barang yang benar.

Akhirnya saya memutuskan membeli barang tersebut karena memang perlu. Apalagi harganya cukup murah dibandingkan harga yang saya lihat di toko.

Ketika barang sampai, barangnya memang mirip dengan yang saya lihat di toko. Tetapi saya tahu, itu bukan barang asli. Sekalipun merk barang terpampang jelas pada barang itu, sama dengan merk aslinya.

Saya pun memberikan komentar pada toko mereka dan menyatakan barang bukan asli walau nyaris sama persis. Dan jawabannya adalah, "Kalau yang asli, mana ada harga segini?!"

Iseng saya cek lagi deskripsinya. Oow, ternyata mereka memasang tulisan "101% asli". Berarti bukan asli, karena kalau asli hanya 100% saja. Tidak lebih tidak kurang.

Lain waktu, di marketplace yang lain, saya membeli sebuah barang yang disebut-sebut bermerk "ABCD". Ketika brand itu saya googling, ternyata brand itu tidak dijual di Indonesia. Tapi koq bisa ada di marketplace? Secara gambar dan deskripsi juga sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun