Mohon tunggu...
Veronika Gultom
Veronika Gultom Mohon Tunggu... https://vrgultom.wordpress.com

IT - Data Modeler | Teknologi untuk semua orang, maka semua orang perlu melek teknologi

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Perlu Kerendahan Hati untuk Dapat Menerima dari Orang Lain

13 April 2025   21:16 Diperbarui: 16 April 2025   14:08 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Sendirian, mandiri. (Sumber: KOMPAS/CHY)

Saya adalah tipe orang yang mandiri. Bahkan mungkin terlalu mandiri (dulu). Beberapa orang teman pernah mengatakan, "Elu gak butuh orang lain, karena lu bisa mengerjakan semuanya sendiri"

Yeah, ada benarnya :)

Enggan minta bantuan orang lain, walau sering menyediakan diri untuk orang lain. Orang lain malah beruntung datang kepada saya. Entah itu untuk minta diajarin sesuatu yang saya bisa, mengajak ikut terlibat dalam sebuah kegiatan, atau untuk sekedar menemani pergi demi misi tertentu yang biasanya baru saya tahu belakangan. Memang tidak semua orang bakal saya gubris. Hanya teman-teman yang kenal dekat saja.

Hingga suatu saat, saya yang seumur-umur hampir gak pernah sakit, tiba-tiba tidak sengaja mengalami kecelakaan. Karena kecelakaan itu, saya mengalami patah kaki, hingga tidak dapat berjalan sama sekali. Tidak dapat menggunakan kruk karena yang kena adalah kedua kaki. Maka saya hanya bisa menggunakan kursi roda.

Dengan kondisi seperti itu, saya memutuskan untuk pulang ke rumah orang tua. Karena toh saya tidak bisa melakukan apa-apa, dan saya juga tinggal sendiri di tempat yang jauh dari keluarga.

Kebetulan tempat kerja pun memberi cuti sakit selama tiga bulan, sesuai peraturan yang berlaku.

Ternyata, kejadian itu tidak hanya berpengaruh pada kondisi fisik, yang sementara tidak bisa berjalan. Tetapi juga berpengaruh secara psikologi. Yang tadinya aktif tidak bisa diam, menjadi harus sabar tinggal di rumah. 

Bahkan hanya di tempat tidur. Yang tadinya melakukan segala sesuatu sendiri dan sebisa mungkin tidak perlu "merepotkan" orang lain, tiba-tiba untuk turun dari tempat tidur pun harus dibantu.

Ada penolakan dari dalam diri, setiap kali ada yang sigap hendak membantu. Satu kali saya membentak ayah saya yang langsung membantu mendorong kursi roda ketika beliau melihat saya hendak turun ke halaman rumah sekedar untuk cari angin.  

Saya melihat raut muka ayah saya yang nampak sedih. Dan sebenarnya saya juga sedih sudah membentak beliau. Tetapi saya tidak suka diperlakukan seperti tidak bisa apa-apa. Saya sudah terbiasa tidak tergantung pada orang lain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun