Namun, sejak itu muncul harapan bahwa suatu saat nanti, kesempatan itu akan saya miliki. Dan saya mulai mempersiapkan diri bekerja dan belajar lebih baik lagi, agar ketika saatnya tiba, maka saya sudah siap.
Dan kesempatan itu benar-benar datang! Mimpi masa kecil itu jadi kenyataan, walaupun cuma di negara tetangga yang dekat saja, bukan di Amerika. Waktu kecil saya malah kurang familiar dengan nama negara Singapura. Karena saya belajar bahasa Inggris dari film-film barat, bukan film-film Singapura.
Awal-awal di Singapura, bukan sesuatu yang mudah. Walaupun lokasinya dekat dengan Indonesia, tetap saja ada perbedaan budaya. Bahkan lidah pun perlu waktu untuk menyesuaikan diri. Untungnya saya bisa bertahan dengan segala kekurangan dan kelebihan yang ada pada diri saya.
Beberapa kali pindah tempat kerja, membuat saya merasakan lingkungan dan budaya kerja yang berbeda-beda. Yang jelas, beberapa tahun di sana membentuk diri yang lebih baik.Â
Profesionalisme dan disiplin, terbentuk mengikuti aktivitas sehari-hari sesuai lingkungan dan budaya yang berlaku. Menjadi pribadi yang flexible, mandiri, dan tahan banting, itu sudah pasti!
Bekerja dengan orang-orang dari berbagai negara juga membuat saya tahu, pada dasarnya semua manusia, mau orang apapun, sama saja. Sama-sama manusia biasa yang kadang menyenangkan kadang menyebalkan. Sama-sama mahluk sosial yang butuh bersosialisasi.Â
Kuncinya adalah saling menghargai dan tetap menjadi diri sendiri. Kita menghargai orang lain, kita pun butuh dihargai. Ada hal-hal prinsip yang  harus dipertahankan, tetapi tidak perlu menjadi halangan untuk berteman dengan orang lain yang berbeda budaya.Â
Orang lain pun punya prinsip-prinsip yang tidak mereka ijinkan untuk dilanggar. Jadi saling terbuka dan tetap saling menghargai saja.
Ternyata di luar negeri pun ada orang-orang yang berpikiran sempit akibat pola pikir yang tertutup. Biasanya mereka ini kelompok orang lokal yang kurang piknik. Sama seperti di Indonesia, ada kelompok orang yang pola pikirnya sempit.Â
Di sana juga sama, ada saja warga negaranya yang ngomel-ngomel tentang kebijakan pemerintah. Sama saja toh...