Mohon tunggu...
Veronika Gultom
Veronika Gultom Mohon Tunggu... Programmer/IT Consultant - https://vrgultom.wordpress.com

IT - Data Modeler; Financial Planner

Selanjutnya

Tutup

Nature

Jakarta, Kota Terpintar di Dunia Periode Selanjutnya

9 Oktober 2019   23:03 Diperbarui: 9 Oktober 2019   23:09 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Baru-baru ini Singapura mendapat predikat "The Smartest City" di tahun 2019 pada peringkat dunia, dengan rate AAA, sementara Jakarta ada di urutan ke 81 dengan rate CC, dan masih ada lagi beberapa kota yang urutannya dibawah Jakarta. 

Urutan terendah adalah 102 dengan rate D, yaitu kota Lagos. Ranking tersebut diberikan berdasarkan penilaian dari IMD World Competitiveness Center's Smart City Observatory pada tanggal 3 Oktober 2019, bekerja sama dengan Singapore University of Technology and Design (SUTD). (Berita ini juga dapat dibaca di sini.)

Singapura, negara kecil yang hanya terdiri dari satu kota, dengan luas 724,2 km2 (km square), menurut data tahun 2017,  namun sangat modern dan maju.

Apa yang Dimaksud dengan Smart City

Sebuah kota dikatakan Smart/Pintar tergantung pada usaha dan keberhasilan kota tersebut dalam menerapkan teknologi pintar (smart technology) untuk meningkatkan kehidupan penduduknya. Penilaian diberikan berdasarkan persepsi penduduknya terhadap beberapa kriteria dibawa ini. 

Kriteria Smart City

Ada empat area kunci dalam menentukan kriteria smart city, yaitu

1. Mobilitas

2. Kesehatan

3. Keamanan Publik/Masyarakat

4. Produktivitas

1. Mobilitas

Dalam hal mobilitas, diakui memang di Singapura hampir tidak ada kemacetan, walau agak padat dibeberapa area, namun tidak ada kemacetan berarti. 

Dengan tidak adanya kemacetan, mobilitas penduduk menjadi lebih cepat. Semua itu didukung oleh ketaatan penduduk pada peraturan dan fasilitas transportasi umum yang nyaman dan modern. 

Singapura juga sudah mengaplikasikan solusi lalu lintas yang saling terhubung sehingga sangat mudah untuk bergerak dari satu titik ke titik lain dengan beberapa pilihan alternatif angkutan umum dengan biaya yang relatif murah. 

Dalam hal kemacetan, Jakarta ada diurutan ke-7 kota termacet di dunia, menurut data tahun 2018. Sebelumnya Jakarta ada di urutan ke-4, kota dengan tingkat kemacetan tinggi, pada tahun 2017. 

Berarti kemacetan di Jakarta berkurang di tahun 2018, dan bukan tidak mungkin dengan adanya peningkatan kualitas transportasi umum seperti MRT, busway, dan KRL kemacetan akan berkurang dari tahun ke tahun. Apalagi dengan adanya LRT nanti. Mudah-mudahan suatu saat nanti, Jakarta bisa mengimbangi Singapura dalam hal mobilitas. 

Tetapi mobilitas itu tidak hanya dalam pengadaan transportasi umum yang baik. Ternyata mobilitas di Singapura didukung teknologi canggih juga.

Menggunakan kendaraan umum di Singapura cukup nyaman, sehingga rasanya tidak perlu lagi kendaraan pribadi kecuali jika ada anggota keluarga yang masih bayi atau lansia yang biasanya bawaannya banyak jika keluar rumah, sehingga lebih baik menggunakan kendaraan pribadi. 

Selain itu memiliki kendaraan pribadi di Singapura biayanya sangat mahal. 

Bus di Singapura hanya diperbolehkan berhenti di bus stop saja, dan sudah ada tanda bahwa area tersebut adalah area pemberhentian bus sehingga tidak boleh ada kendaraan lain yang ngetem di area bus stop. 

Beberapa bus stop sudah dilengkapi dengan Arrival Timing Board atau papan waktu kedatangan yang menunjukan masing-masing bus akan tiba sekian menit lagi. Hal ini sangat memudahkan penumpang dalam pengambilan keputusan. 

Jika ada beberapa jurusan bus yang melewati tempat tujuan, penumpang dapat memutuskan akan naik bus yang mana berdasarkan waktu tercepat bus yang akan datang. 

Hampir setiap bus stop juga dilengkapi dengan rute yang dilalui, jarak, dan berapa ongkosnya, sehingga penumpang tidak perlu lagi menanyakan berapa ongkosnya. Lebih mudah lagi jika membayar dengan EZ link card yaitu semacam kartu yang kita pakai untuk MRT dan busway di Jakarta. 

Demikian pula dengan MRT dan LRT. Petunjuk-petunjuk dibuat dengan sangat jelas dalam bahasa Inggris, Mandarin, Malay dan Hindi/India. Tidak ada kondektur yang bertugas di bus dan MRT maupun LRT. Di Bus hanya ada pengemudi satu orang saja. Bus dan MRT juga dilengkapi dengan akses untuk difabel. 

Bus dan MRT tidak beroperasi 24 jam, namun pada malam hari ada pilihan bus night rider (NR), yang sedikit lebih mahal tarifnya  dan jalurnya juga tidak sebanyak bus biasa.

Selain bus, ada taxi. Harga taxi lebih mahal pada malam hari dan pagi hari sebelum jam tertentu. Tidak perlu takut supir taxinya akan membawa Anda putar-putar dengan tujuan supaya argometernya tinggi, karena penumpang bisa komplain dan jika terbukti uang Anda akan dikembalikan. Biasanya jika supir taxi salah jalan mereka akan menyadari kesalahannya dan kembali ke tempat asal dan memulai  argometer  dari 0 lagi. Atau mereka akan mengurangi harga yang muncul pada argometer dengan cara mereka sendiri yang membayarnya. Dan sekarang ada pilihan grab juga sama seperti di Indonesia. 

Peraturan lalu lintas berlaku sama rata baik bagi pengendara maupun pejalan kaki. Untuk pejalan kaki sudah disediakan trotoar yang nyaman, tempat penyeberangan jalan, dan tanda-tanda lalu lintas yang hampir semua orang akan mematuhinya, sehingga mempermudah lalu lintas dan kemacetan yang disebabkan oleh ketidak teraturan pengguna jalan pun dapat dihindari. 

Dengan semua kemudahan, kenyamanan, dan keamanan tersebut, wajar saja jika Singapura menang dalam hal mobilitas. 

Singapura juga punya aplikasi commuter yang dapat dipercaya, diantaranya streetdirectory Singapore, yang menyediakan informasi mengenai arah dari satu titik ke titik lain, alternatif transportasi lengkap dengan ongkos yang harus dikeluarkan, waktu tempuh masing-masing alternatif transportasi, perbandingan rute. 

Dan karena lalu lintas hampir dapat dipastikan normal-normal saja, maka informasi yang diberikan biasanya cukup akurat. Semua itu pasti tak terlepas dari data-data yang tercatat dalam database mereka yang selalu up to date. 

Informasi pada StreetDirectory Singapura
Informasi pada StreetDirectory Singapura

Mudah-mudahan para tenaga ahli IT di Indonesia dapat memodelkan data-data yang ada dan mentransformasikannya menjadi informasi akurat seperti itu. Tentunya harus bekerja sama dengan berbagai pihak terkait dalam menyediakan data yang akurat dan up to date disertai perbaikan infrastruktur dan peraturan-peraturan lalu lintas yang menuju Jakarta Smart City minimal dalam hal mobilitas penduduknya. 

2. Kesehatan

Di Singapura, pemerintah cukup memperhatikan kesehatan masyarakat. Mereka memiliki program semacam BPJS yang tingkatannya dibedakan berdasarkan penghasilan bulanan. 

Dengan fasilitas tersebut, masyarakat mendapat kemudahan dalam hal layanan kesehatan yang juga mengaplikasikan teknologi tinggi bahkan mulai dari antrian. 

Masyarakat Singapura terkenal disiplin dan ini didukung teknologi yang diterapkan pemerintahnya. Pasien tidak dibiarkan menunggu tanpa kepastian waktu. Pasien sudah diberikan perkiraan waktu dan dianjurkan untuk datang sebelum waktu yang disarankan. Hal ini membuat waktu setiap orang menjadi lebih efisien. 

Mereka juga menerapkan teknologi yang dapat diakses dengan mudah oleh setiap penduduk melalui teknologi Internet, seperti telehealth, healthhub dimana pasien dapat mengakses kebutuhan berkaitan dengan kesehatan melalui web portal dengan akses yang mudah dan informatif, seperti informasi pada 

Singapura saat ini dikenal dengan angka kelairan yang kecil sementara pertumbuhan lansia meningkat. Dan Pemerintah sudah mengantisipasi hal ini. Tidak hanya untuk lansia tetapi juga bagi kaum difabel. 

Infrastruktur yang dibangun juga memperhatikan kebutuhan para lansia dan difabel sehingga mereka tetap dapat aktif berkegiatan diluar rumah. Karenanya memiliki kekurangan fisik dan berusia tua bukan halangan untuk hidup sehat dan berkegiatan aktif bagi penduduk Singapura. Kita juga sering mendengar Singapura komplain tentang asap akibat kebakaran hutan di Indonesia, itu karena mereka sangat konsen dengan kesehatan penduduknya. Dalam insiden-insiden seperti itu pun masyarakat dengan mudah mengikuti informasi tentang index kualitas udara dan biasanya jika index kualitas udara dianggap buruk, penduduk dianjurkan untuk tidak keluar rumah dan menggunakan masker penyaring udara. 

Dengan pelayanan kesehatan yang baik didukung penerapan teknologi yang tepat untuk penduduknya, Singapura mendapat predikat kota terpintar di dunia yang salah satu kriterianya adalah masalah kesehatan. 

Semoga orang-orang Jakarta dapat mulai memperhatikan kesehatan lingkungan dan pemerintah pun mulai membangun infrastuktur yang pas didukung teknologi informasi dan teknologi lain dibidang kesehatan yang saling mendukung. 

Dan yang terpenting masyarakat tidak takut dengan penerapan teknologi canggih, tetapi dapat mempergunakan teknologi sebagai alat bantu untuk kehidupan yang lebih baik sambil mempersiapkan diri untuk pekerjaan yang lebih baik dimasa datang. 

Teknologi bukan ancaman tetapi merupakan alat untuk kehidupan yang lebih baik, bahkan untuk meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik. 

3. Keamanan Publik/Masyarakat

Tidak diragukan lagi, Singapura adalah negara teraman. Aman bukan berarti tidak ada kejahatan, namun secara umum dan dibandingkan dengan kota lain, tingkat kejahatan di Singapura relatif kecil. 

Ini karena pemerintahnya sangat serius menangani kejahatan. Bahkan Singapura dikenal sebagai negara yang banyak aturan. Bahkan menyebrang jalan pun harus pada tempatnya. 

Sekali ada kejadian kriminal, langsung ada papan informasi tentang kejadian di suatu wilayah sebagai peringatan kepada penduduk setempat, demikian pula jika ada kecelakaan lalu lintas, biasanya langsung ada tindakan pencegahan agar kejadiannya tidak terulang lagi. 

Bahkan untuk merenovasi bangunan atau bagian dalam rumah ada aturannya, misalkan aturan tentang stop kontak yang tidak diperbolehkan di area basah seperti kamar mandi. Semuanya demi keamanan bersama. 

Keamanan dalam segala hal ini dibayar dengan ketaatan penduduknya dan keseriusan pemerintah untuk menciptakan lingkungan yang aman melalui teknologi dan peraturan-peraturan yang tentunya harus dipatuhi demi kepentingan bersama. 

4. Produktivitas

Menurut koran digital Straitstime, Singapura memiliki ekonomi yang paling bersaing di dunia. Hal ini tentu mendorong penduduknya juga untuk lebih produktif dan lagi-lagi pemerintah menyediakan fasilitas dan dukungan bagi penduduknya. Pemerintah memberikan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan skill atau melatih skill baru bagi penduduknya dan tetap berinovasi. 

Singapura pernah menjadi negara dengan tingkat stress paling tinggi. Mungkin ini disebabkan oleh persaingan yang ketat untuk selalu meningkatkan produktivitas. Namun diakui bahwa Singapura cukup kreatif dalam mengelola kotanya, terutama yang paling terlihat dalam menarik wisatawan asing. Garden by the bay bisa disulap menjadi kebun tulip seperti di negara Belanda, bisa menjadi negeri Sakura seperti Jepang, dll. Semua karena kreativitas untuk tetap produktif. Dan masih banyak lagi. 

Salah satu kriteria smart city adalah smart dalam menerapkan teknologi pada infrastuktur, pelayanan masyarakat, informasi yang terbuka dan mudah diakses. 

Semoga para ahli di bidang masing-masing, di Indonesia, punya keinginan dan kesempatan untuk menerapkan ilmunya demi Indonesia yang lebih baik dan mendapat dukungan pemerintah untuk dapat lebih produktif dan inovatif. Siapa bilang di Indonesia susah cari kerja, buktinya masih banyak hal yang bisa dan perlu dikerjakan. Mudah-mudahan Jakarta bisa menjadi contoh bagi kota-kota lain di Indonesia, untuk menjadi the next smartest city in the world!  

Teknologi bukan untuk mempersulit hidup tetapi untuk meningkatkan taraf hidup. Jika dulu masyarakat Indonesia hidup makmur tentram dan damai, saat ini kita dapat menggunakan teknologi minimal untuk bertahan karena dimana-mana perkembangan teknologi cukup cepat. 

Kita tidak lagi dapat bertahan dalam pertanian dengan cara lama sementara negara lain sudah menggunakan teknologi yang canggih untuk meningkatkan hasil pertanian, demikian pula dengan bidang-bidang lain.  Masih banyak kesempatan di Indonesia bagi generasi muda dan para ahli di bidang masing-masing. 

Sumber: 1, 2, dan 3.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun