Mohon tunggu...
Maulana Yusuf
Maulana Yusuf Mohon Tunggu... Buruh - Kolom Opini

Hanya seorang pelajar yang senantiasa berusaha untuk menjadi terpelajar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Refleksi Akan Kondisi Umat Islam Saat Ini : Upaya Membangkitkan Peradaban

30 Mei 2018   04:00 Diperbarui: 30 Mei 2018   04:08 2564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terlepas dari hal di atas, mungkin masih terdapat banyak lagi nilai --nilai yang harus dilakukan kembali oleh umat Islam demi terwujudnya kebangkitan peradaban umat Islam. Umat Islam harus memulai mencermati segala persoalan, tantangan, dan peluang agar dapat menjadi langkah awal strategi untuk perubahan menuju kebangkitan peradaban Islam.

REFLEKSI DAN UPAYA UNTUK MENGATASINYA

Sebagai penutup, marilah kita bersama merefleksikan atas segala yang telah terjadi pada umat Islam saat ini yang menyebabkan kondisi umat Islam mengalami kelemahan dan kemunduran peradaban sehingga dapatlah kita temukan solusinya bersama dan mengimplementasikannya agar tercapainya cita-cita peradaban Islam.

Dalam hal pendidikan, penyebab umat Islam lemah dalam hal pendidikan yaitu karena masih menerapkan gaya indoktrinasi pendidikan dogmatis yang menyebabkan masyarakat hanya asal mengikuti tanpa mengetahui secara rasional asal-muasal,sebab,dan latar belakang dari sebuah ilmu atau ajaran. Selain itu, salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah terlepasnya dunia pendidikan dari realitas masalah yang terjadi di masyarakat sekitar. Sehingga pendidikan teralienasi dari realitas yang menyebabkan pemecahan masalah yang tidak tepat bahkan sulit untuk mencari solusinya.Sudah sejatinya dunia pendidikan Islam menerapkan metode rasional dan relevan dengan realitas masalah yang terjadi pada umat Islam. Agar permasalahan yang ada dapat diresapi oleh umat Islam dan bersama-sama berjuang mencari solusi untuk mengatasinya. Serta diperlukan metode "pendidikan hadap-masalah" yang dikemukakan oleh Paulo Freire demi timbulnya kesadaran individu akan realitas dan masalah disekitarnya. Pendidikan Islam haruslah menembus segala aspek, tidak hanya seputar kerangka teologis melainkan juga aspek aspek keilmuan lainnya seperti hukum,ekonomi,sosial,politik,budaya, dan lain sebagainya. Asas keadilan dan keseimbangan juga harus dikedepankan demi tercapainya kemaslahatan umat Islam.

Dalam hal pemikiran, masih banyak gejala gejala takfiri yang terjadi dimasyarakat, yaitu gejala mudahnya mengkafir-kafirkan orang lain sehingga menimbulkan perpecahan yang berujung pada konflik horizontal. Sudah sejatinya kita mengedepankan nilai nilai toleransi terhadap pemikiran dan pemahaman orang lain, jangan bersifat dualistis dan selalu merasa bahwa diri sendirilah yang paling benar. Terkait gejala takfiri ini saya menjadi teringat dengan istilah soekarno yaitu "Islam Sontoloyo" bagi mereka yang dengan mudahnya mengkafirkan orang, memahami secara tekstual, buta realitas, dan sejenisnya. Sudah saatnya kita menerapkan pemikiran rasional, konstektual, kritis, dan terbuka atas segala persoalan agar tidak termasuk golongan takfiri dan sontoloyo ini.

Dalam hal ekonomi, ketimpangan dan kesenjangan ekonomi cukup tinggi. Kemiskinan tak bisa dihindarkan yang disebabkan oleh beragam faktor. Kita selaku umat Islam, haruslah berusaha mengatasi itu dengan prinsip-prinsip ekonomi yang berkeadilan, membantu yang kesulitan, bersedekah, dan lain-lain. Korupsi juga merupakan masalah besar yang terjadi di negeri ini, padahal Islam sangat mengecamnya.

Dalam hal ekologi, pembangunan yang membabi buta tidak jarang menyebabkan kerusakan lingkungan yang cukup parah. Seperti misalnya pembakaran hutan yang terjadi bebera tahun yang lalu, yang menyebabkan banyak kerugian di segala aspek. Selain itu, konflik agraria yang terjadi karena perampasan lahan secara sepihak oleh para pemilik modal dengan dalih pembangunan yang padahal malah merusak lingkungan rakyat kecil. Padahal Islam mengajarkan kita bagaimana cara berhubungan dengan alam, merawat dan menjaga alam agar seimbang dan berkelanjutan. Ini adalah sebuah tamparan keras bagi kita selaku umat Islam untuk segera mengatasinya.

Dalam hal budaya, globalisasi telah menyebabkan bergesernya nilai-nilai budaya Islam. Konsumerisme dan Hedonisme telah merusak moral remaja-remaja Islam saat ini. Sudah saatnya kita kembali merevitalisasi nilai nilai ajaran  Islam dalam rangka membentengi diri umat Islam dalam menghadapi era globalisasi, westernisasi dan modernisasi ini.

Sumber : 

Djunaidi. 2010. Peluang dan Tantangan Pengembangan Pemikiran Islam Dewasa Ini. Media Akademika Volume 25, No. 4. 2010.

Geovanie, Jeffrie. 2013. Civil Religion : Dimensi Sosial Politik Islam. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun