Mohon tunggu...
Vivi Putri Irfani
Vivi Putri Irfani Mohon Tunggu... Diplomat - Mahasiswa S1

Saya merupakan seorang mahasiswa S1 dari jurusan manajemen pendidikan islam, saya menyukai forum diskusi terutama terkait isu" aktual yang terjadi pada pendidikan di era saat ini.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kebijakan Kurikulum Merdeka: Sebuah Upaya dalam Mencerdaskan Kehidupan Bangsa di Abad ke-21

12 Mei 2024   12:01 Diperbarui: 12 Mei 2024   12:06 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Memasuki era digitalisasi dengan daya saing yang tinggi, pendidikan memiliki kedudukan yang sangat krusial dalam menghadapi berbagai tantangan dan persaingan global masa kini, peningkatan kualitas pendidikan merupakan sebuah keharusan untuk dilakukan sebagai tombak utama kemajuan suatu negara. Di tengah dinamika perkembangan zaman, konsep pendidikan terus berubah untuk menyesuaikan dengan tuntutan zaman. Situs worldtop20.org pada 2023 ini kembali merilis peringkat pendidikan dunia. Ada 20 negara yang masuk dalam peringkat pendidikan terbaik 2023 dan Indonesia tidak masuk di dalamnya. Indonesia berada pada peringkat 67 dari 203 negara. Tingkat Intelligence Quotient (IQ) masyarakat Indonesia juga dinilai rendah.

Oleh karena itu, Kurikulum Merdeka yang dirumuskan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, hadir sebagai peluang pemanfaatan teknologi di era digitalisasi saat ini. Kurikulum Merdeka menawarkan paradigma baru dalam pendidikan Indonesia, yang berfokus pada pengembangan karakter, profil pelajar Pancasila, dan fleksibilitas pembelajaran. Konsep pendidikan Merdeka Belajar pada Kurikulum Merdeka ialah mengintegrasikan kemampuan literasi, kecakapan pengetahuan, keterampilan serta penguasaan teknologi. Hal tersebut juga mengacu pada tujuan negara dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Merdeka belajar juga menekankan agar peserta didik sebagai generasi muda penerus bangsa memiliki kemampuan 4C yaitu communicative, creative, collaborative, dan critical thinking. Sehingga dengan memiliki kemampuan 4C diharapkan generasi muda mampu bersaing dan siap menghadapi tantangan di abad ke-21. 

Namun, tentunya dalam pengimplementasian Kurikulum Merdeka juga terdapat tantangan yang dihadapi, seperti perlu adanya perubahan mindset dari semua pihak terkait, terutama guru dan kepala sekolah, untuk memahami dan menerapkan filosofi Merdeka Belajar dengan tepat. Kemudian membutuhkan infrastruktur dan sumber daya yang memadai, seperti akses internet, buku-buku berkualitas, dan pelatihan bagi guru. Dan tidak menutup kemungkinan jika terjadi kesenjangan pendidikan antar daerah dan sekolah, sehingga perlu diatasi agar semua peserta didik dapat merasakan manfaat Merdeka Belajar secara merata, terutama terkait akses penggunaan internet. Karena tidak bisa kita pungkiri bahwa masih terdapat beberapa daerah pelosok di Indonesia yang belum bisa menikmati penggunaan listrik selama 24 jam penuh, yang dimana hal tersebut juga akan berdampak pada akses penggunaan teknologi dan jaringan internet.

Dengan implementasi yang efektif dan berkelanjutan, Kurikulum Merdeka bagaikan sebuah lentera yang menerangi jalan pendidikan Indonesia. Ia membawa harapan baru bagi masa depan bangsa, dengan membebaskan generasi muda untuk belajar dan berkembang secara merdeka, menumbuhkan karakter mulia, dan menjadi individu yang siap berkontribusi dalam memajukan bangsa. Kurikulum Merdeka diharapkan mampu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengantarkan Indonesia menuju masa depan yang lebih gemilang Indonesia Emas 2045.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun