Jahe yang biasanya digunakan sebagai rempah-rempah dan ramuan dalam masakan ternyata mengandung unsur membakar lemak dan meningkatkan metabolisme. Jahe merupakan tanaman yang bebas kalori dan bila digunakan dalam masakan atau diseduh sebagai teh akan memiliki manfaat luar biasa yang membantu penurunan berat badan. Mirip dengan panas yang dihasilkan saat berolahraga, jahe menciptakan panas internal yang mempercepat metabolisme lebih kuat dan lebih cepat dalam membakar sel-sel lemak dalam tubuh.
Walau bagaimanapun jahe saja tidak bisa dianggap sebagai pengganti diet rendah kalori, karena harus dibarengi dengan program diet rendah lemak makanan dan olahraga yang teratur.
Apa yang Membuat Jahe Dapat Membantu Penurunan Berat Badan?
Bagi masyarakat di negara Asia dan terutama Africa Timur, jahe kering biasanya digunakan sebagai rempath-rempah, unsur penyedap dan pengawet. Jahe juga banyak digunakan dalam obat tradisional untuk mengobati mual, sembelit, mabuk dan masih banyak lagi.
Jahe mengandung senyawa fenol (gingerols, shogaols dan zingerone) yang memberikan karakteristik bau dan rasa jahe. Di dalamnya juga mengandung fungsi antibakteri, anti-inflamasi, analgesik, penenang yang semuanya berasal dari gingerols. Minyak volatile yang terkandung juga mempunyai fungsi anti kanker.
Dari nilai gizi, jahe segar memiliki 80,9% kelembaban, 0,9% lemak, 12,3% karbohidrat, 2,3% protein, 2,4% serat dan 1,2% mineral. Jahe mengandung Vitamin B, A dan C serta mineral besi, kalium dan fosfor. Manfaat terbesar bagi sistem pencernaan berasal dari jumlah serat yang kaya pada jahe. Studi menunjukkan bahwa jahe dapat digunakan secara efektif dalam pengobatan penyakit jantung, mengobati kadar kolesterol tinggi, osteoarthritis dan nyeri sendi.
Bagaimana Cara Bekerja Jahe dalam Menurunkan Berat Badan?
Jahe meningkatkan pH lambung dan merangsang enzim pencernaan, dan karena tingginya serat dapat membuat nutrisi diserap dengan cepat, sementara makanan yang menyebabkan kembung dan sembelit dieksresikan dengan cepat. Ketika sistem pencernaan efisien, lambung akan lebih mudah mengekskresi makanan yang memberikan efek penurunan berat badan secara cepat. Ketika sistem pencernaan bekerja dengan baik, penggunaan energi meningkat.
Jahe juga merupakan agen thermogenik yang dapat membantu membakar lemak, meningkatkan tingkat metabolisme tubuh hingga 20%. Menurut sebuah studi, dengan membuat metabolisme lebih kuat, jahe membantu membakar lemak yang tersimpan dalam tubuh, yang juga membantu mengurangi kadar kolesterol.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal metabolisme, dilakukan oleh peneliti dari pusat penelitian obesitas di New York dan Universitas Columbia, menunjukkan bahwa jahe memiliki efek yang menakjubkan pada perasaan kenyang setelah makan. Dengan kata lain, jahe dapat menekan nafsu makan. "Hasil menunjukkan bahwa dengan peningkatan thermogenesis akan mengurangi perasaan lapar dengan mengkonsumsi minuman jahe," kata para peneliti.
Minuman jahe juga mengontrol kortisol yaitu stress yang merangsang hormon yang biasanya bertanggung jawab menghasilkan lemak perut yang tidak diinginkan. Dengan minum jahe akan mengurangi stress dan mengontrol hormon penghasil lemak tersebut.
