biarkanlah kerongkongan ini mereguk dahagaÂ
terlalu panjang mengisahkan waktu
sejak diciptakan, kopi tak pernah merubah rasa dirinyaÂ
kita pun tak perlu membantah,Â
kenapa Tuhan menciptakan kopi untuk memadukan cinta manusiaÂ
adalah selembar kisah
tak akan kutuangkan lagi dalam secangkir kopi
semakin kureguk kopi dalam sajakkuÂ
betapa gelisah ini terasa makin menyayat
sajakku tak mampu lagi mengembaraÂ
di buai air ketika seduhan ini menjadi duka tanah-tanah diamÂ
ketakutan dimana-mana, kumuh dan kusamÂ
mengunci pelataran mimpiÂ
ketika kopi menjadi kisah cinta para jalang aksaraÂ
Malang, 06 Januari 2021Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!