Mohon tunggu...
Vitto Prasetyo
Vitto Prasetyo Mohon Tunggu... Freelancer - Laki-laki

pegiat sastra dan peminat budaya, tinggal di Malang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kopi Semakin Pahit

6 Januari 2021   22:33 Diperbarui: 7 Januari 2021   03:33 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

biarkanlah kerongkongan ini mereguk dahaga 

terlalu panjang mengisahkan waktu

sejak diciptakan, kopi tak pernah merubah rasa dirinya 

kita pun tak perlu membantah, 

kenapa Tuhan menciptakan kopi untuk memadukan cinta manusia 

adalah selembar kisah

tak akan kutuangkan lagi dalam secangkir kopi

semakin kureguk kopi dalam sajakku 

betapa gelisah ini terasa makin menyayat

sajakku tak mampu lagi mengembara 

di buai air ketika seduhan ini menjadi duka tanah-tanah diam 

ketakutan dimana-mana, kumuh dan kusam 

mengunci pelataran mimpi 

ketika kopi menjadi kisah cinta para jalang aksara 

Malang, 06 Januari 2021 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun