Telah berulang kali kegelisahanmu kuhapus
hingga seribu makna kusatukan pada liang rindu
merajut benang yang mulai rapuh
pada busanaku yang tersobek
oleh sembab air matamu
Bukankah benang itu untuk menyatukannya kembali
hitam yang kita putihkan
dan putih yang kita sucikan
meski Tuhan selalu punya rencana
untuk sebuah catatan
seperti majas yang ditiupkan malaikat
ada bahagia sekaligus duka
selalu jalan beriringan
Hanyalah mata kita senantiasa larut dalam duka
Malang, Februari 2020
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!