Begitu berat kusebut deja vuÂ
untuk menadah lisanmu
ketika jalan yang kulalui tanpa ujung
di atas sana, langit pun seakan murka
menutup mataku yang dangkal
Seharusnya kita duduk disini
di bangku tua, tempat orang penuh kasmaran
bercengkerama bersama aroma bunga
dan melagukan kidung asmara
tetapi sepenggal dusta telah menyelinap
menelusup di kaki langit
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!