Mohon tunggu...
Vitto Prasetyo
Vitto Prasetyo Mohon Tunggu... Freelancer - Laki-laki

pegiat sastra dan peminat budaya, tinggal di Malang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Monolog Bisu

10 Februari 2020   21:19 Diperbarui: 10 Februari 2020   21:31 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Begitu berat kusebut deja vu 

untuk menadah lisanmu

ketika jalan yang kulalui tanpa ujung

di atas sana, langit pun seakan murka

menutup mataku yang dangkal

Seharusnya kita duduk disini

di bangku tua, tempat orang penuh kasmaran

bercengkerama bersama aroma bunga

dan melagukan kidung asmara

tetapi sepenggal dusta telah menyelinap

menelusup di kaki langit

membakar episode rindu

Adalah diam untuk menumbuhkan kesabaranku

meski sebenarnya ingin kukatakan deja vu sekali lagi

hingga malam mengucap salam

dalam bisunya angin

seperti sebuah monolog tanpa peran

Malang, 10 Februari 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun