Mohon tunggu...
Vitto Prasetyo
Vitto Prasetyo Mohon Tunggu... Freelancer - Laki-laki

pegiat sastra dan peminat budaya, tinggal di Malang

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Engkau Perempuanku

23 Januari 2020   10:48 Diperbarui: 23 Januari 2020   10:58 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Untuk: AY

Janganlah engkau menatap diriku

mungkin lebih baik engkau membaca bait-bait sajakku

disitu, tempat kutuangkan gelisah dan rindu

sesungguhnya aku tak mampu lagi berjalan

selain sajakku yang terus mengembara

Kini aku hidup di padang tandus

berselimutkan kemarau dan meranggas duka

tiga dekade, tanpa mimpi

sesungguhnya aku telah mati dalam hidup

dan itu tertulis dalam sajak kematian

Aku pun mengerti, engkau tetap menungguku

meski langit tak pernah membacakan catatanmu untukku

semua itu kubaca dari senyum malaikat

keyakinanku bangkit

engkau tetap perempuanku

walau lisanku berharap mengatakan cinta

Hanya satu tersisa dari penggalan makna itu

cinta memang tak sesederhana sebuah lukisan

Malang, Januari 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun