Mohon tunggu...
Vitto Prasetyo
Vitto Prasetyo Mohon Tunggu... Freelancer - Laki-laki

pegiat sastra dan peminat budaya, tinggal di Malang

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Secangkir Rindu

17 Januari 2020   20:05 Diperbarui: 17 Januari 2020   20:06 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kutuangkan jejak malam

dalam selimut awan

di antara bahu angin

yang mencari peraduan rahimnya

berjalan mengendap bersama duka sembab yang masih membekas

Malam ini, setahun lalu

kita duduk pada bangku-bangku bisu

memadu asmara dihembus dingin

dan kita satukan puisi

dalam janji yang serasa kekal

Tetapi kini, tinggal menyisakan ampas

pada secangkir rindu

yang kita tuangkan dalam adonan kopi

saat engkau pergi menyusuri dunia lain

Malang, Januari 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun