Mohon tunggu...
Agi Suci Nur Indra
Agi Suci Nur Indra Mohon Tunggu... Lainnya - Digital creator / Copywriter

Hai, wankawan. Yuk, kenalan di ig juga @virgoriparthenos ini akun bookstagram saya, jangan sungkan untuk komen dan berbagi cerita disana. Rayakan :) Mengejar bahagia, padahal kesedihan itu sangat menyenangkan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Penyebab Perselisihan di Transportasi Umum

31 Oktober 2023   18:21 Diperbarui: 7 November 2023   10:49 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Signage baru di Stasiun Manggarai. (Foto: Kompas.com/Aisyah Sekar Ayu Maharani) 

Jabodetabek adalah wilayah dengan kompleksitas yang cukup tinggi, dari sudut pandang perihal jenis pekerjaan atau pekerjanya. 

Memang betul selama kita masih bergantung pada orang atau bos kita adalah buruh, namun ada beberapa macam jenis yang membuat wilayah ini cukup kompleks.

Di daerah tempat saya tinggal yaitu Bekasi lebih spesifiknya adalah Cikarang rata-rata jenis pekerjanya adalah buruh pabrik. Memang betul ada juga yang sebagai pekerja kreatif atau pegawai instansi tertentu namun paling tetap yang paling dominan adalah buruh pabrik.

Pekerja pabrik untuk menuju ketempat kerja menggunakan beberapa pilihan, mulai dari kendaraan pribadi (sepeda motor/mobil) atau terkadang pihak pabrik/perusahaan menyedia layanan kendaraan antar jemput untuk pekerjanya. 

Transportasi umum yang masih sering saya dapati yang digunakan oleh pekerja pabrik yaitu angkot.

Warga Cikarang yang kebetulan bekerja di luar wilayah ada pilihan yang lazim digunakan, yaitu KRL (Kereta Rel Listrik) namun tak jarang juga ada yang menggunakan transportasi umum semacam bis. 

Dari tempat tinggal (kost) untuk menuju stasiun KRL para pekerja beberapa menggunakan transportasi umum semi privat yaitu layanan ojek online.

KRL menjadi primadona tiap para pekerja, tentu selain ongkosnya murah juga jadwal yang disediakan jeda antar KRL tidak begitu lama. 

Hal ini juga yang akan menyumbang problem berikutnya. Dengan peminat yang begitu banyak dan penyedia layanan yang bisa dikatakan belum optimal memunculkan masalah baru.

Stres, kita yang dari kost-an sudah kalem dan anggun ketika menggunakan transportasi KRL akan muncul jiwa lain yang mungkin bukan diri kita. 

Jiwa pejuang dan pantang menyerah berdesakan, berlarian kesana kemari, kenapa kesana kemari karena terkadang ada jalur/peron yang lebih dulu diberangkatkan. Tentu masyarakat memilih yang lebih dulu, asumsinya agar segera sampai ditujuan.

Adegan tersebut tidak dilakukan seminggu sekali, namun setiap hari ketika akan berangkat dan pulang kerja. 

Stres ditambah di stasiun yang terkadang masih dalam tahap renovasi atau perbaikan misal tangga berjalan sedang diperbaiki atau jalur untuk pejalan kaki, penjual dan kendaraan yang kurang ideal akhirnya semua orang berkerumun kurang teratur.

Pada saat bekerja, terkadang kita tidak bisa mencapai target perusahaan atau mengerjakan tugas dari atasan yang kurang sesuai ditambah pula jobdesk yang tak terhingga. Akhirnya kita kena teguran, atau cukup stres dalam menghadapi masalah yang ada di tempat kerja.

Sehingga pada saat pulang kerja dan mendapati kondisi transportasi umum dalam hal ini KRL kurang nyaman, bahkan tidak jarang kita terlibat adu dorong satu sama lain. 

Dok pribadi @virgoriparthenos kondisi gerbong bukan jam kerja
Dok pribadi @virgoriparthenos kondisi gerbong bukan jam kerja

Hal ini yang menjadikan kita mudah tersulut emosinya. Penumpukan stres, lelah bekerja ditambah kondisi yang tidak kondusif lengkap sudah untuk menyalakan api.

Pemahaman perihal transportasi umum juga perlu ditingkatkan, baik pengguna transportasi umum atau pun tidak tetap harus diedukasi. Kata kuncinya adalah 'umum' masyarakat idealnya memahami bahwa ini adalah milik bersama dan digunakan secara umum, jadi semua jenis dan lapisan masyarakat berhak mengaksesnya.

Sehingga tidak ada lagi arogansi yang muncul dari individu pada saat menggunakan transportasi umum, dan bagi masyarakat yang baru saja menggunakannya jangan sungkan untuk bertanya atau observasi sebelum menggunakan. 

Oleh karena itu, si stasiun dan di dalam gerbong tersedia petugas yang akan membantu ketika kita mendapatkan masalah.

Jadi perasaan bingung dan ketidaktahuan tidak menyumbang masalah yang ada didalam transpotasi umum KRL. Karena di jam berangkat dan pulang kerja sudah sangat kurang kondisif, paling bijak adalah untuk tidak menambah masalah lain yang tidak penting didalam hidup kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun