“Terang tak akan tunduk pada bayangan!” serunya, dan ia menerobos barisan musuh dengan kemuliaan yang tidak bisa ditahan.
Raphael berada di sisi kiri Mikhael, dengan wajah yang memancarkan damai bahkan di tengah peperangan.
“Kasih tak akan membiarkan kejahatan berdiri selamanya,” bisiknya saat menghadapi roh jahat yang bernama Belial, yang dulu malaikat kemurnian.
Dan Allah… tidak turun tangan secara langsung. Karena ini adalah ujian cinta, bukan pamer kuasa.
“Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada keinginan hati mereka sendiri.” (lih. Roma 1:24)
Allah mengizinkan pertarungan ini.
Agar mereka yang memilih kasih sungguh bebas.
Agar surga tak hanya indah, tapi suci.
Puncak pertempuran terjadi saat Mikhael dan Lucifer saling berhadapan, tidak dengan amarah, tapi dengan tekad yang tak dapat digoyahkan.
Lucifer berteriak:
“Aku tidak akan tunduk pada Dia yang akan menjadi daging. Aku akan naik di atas awan-awan tinggi, aku akan menyamai Yang Mahatinggi!”