Mohon tunggu...
Liong Vincent Christian
Liong Vincent Christian Mohon Tunggu... Wiraswasta - https://www.facebook.com/Bulirberas-by-Liong-Vincent-Christian-304840243568837

Lahir 20 Mei 1985 Suka menulis tulisan bertema sosial politik dan psikologi. Juga membuat kalimat Bergambar yang diberi label Bulirberas

Selanjutnya

Tutup

Money

Dugaan Adanya Usaha untuk Memaksa Pengusaha Membangkutkan Usahanya

21 Oktober 2020   22:52 Diperbarui: 23 Oktober 2020   01:40 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Wabah Covid19 ini sudah berlangsung hampir setahun di Indonesia. Tidak ada satu manusiapun bahkan yang berpendidikan tinggi atau WHO sekalipun. Peristiwa semacam ini terjadi terakhir kali setidaknya lebih dari satu abad yang lalu yang disebut Spanish Flu / Flu Spanyol yang membunuh setidaknya 50 juta orang di seluruh dunia (February 1918 -- April 1920). 

Beberapa video di youtube menjelaskan bahwa cara-cara membatasi penularan Covid19 meniru cara yang digunakan dalam pengendalian Flu Spanyol. Karena wabah sejenis terjadi tepat 100 tahun lalu, tidak ada satupun manusia (yang masih hidup) yang terampil dan ahli menghadapi wabah ini. 

Semua hanya bereksperimen, mencoba suatu ide solusi, lalu direvisi seiring waktu. Bahkan tiap Negara di dunia akan mendapatkan masalah berbeda dan solusi yang berbeda. Ada suatu kondisi kaget, shock karena tidak ada sesuatu yang pasti. Shock berkepanjangan akan berakhir dengan depresi akut, ketiadaan harapan dimana tidak ada jalan untuk kembali waras.

"Keadaan shock. Bukan hanya apa yang terjadi pada kita ketika sesuatu yang buruk terjadi. Itulah yang terjadi pada kita saat kita kehilangan narasi kita. Saat kita kehilangan sejarah kita, saat kita menjadi bingung. 

Apa yang membuat kita tetap berorientasi dan waspada, dan karena terkejut, itulah sejarah kita. Jadi masa krisis, seperti saat kita berada, adalah saat yang sangat tepat untuk berpikir tentang sejarah, untuk berpikir tentang kesinambungan, untuk memikirkan tentang akar. Ini saat yang tepat untuk menempatkan diri kita dalam kisah perjuangan manusia yang lebih panjang."

(Kalimat pembuka yang diucapkan 'Naomi Klein' di film dokumenter "The Shock Doctrine"(tahun 2009), diterjemahkan dengan google translate.)

Ketika manusia dihadapkan pada suatu Shock maka maka ia bisa saja mencapai suatu keputusasaan hilangnya harapan. Atau bisa sampai titik tertentu, terpaksa demi bertahan hidup dengan berani dan nekat membuat suatu keputusan yang berat, mengabaikan apapun yang telah dia ketahui dan percayai sebelumnya yang sudah tidak valid lagi,  demi tetap waras. Demi kelangsungan hidup selanjutnya.Ini berlaku pada manusia sebagai individu atau bahkan dalam lingkup negara.

Pemerintah kita saat ini mendapatkan suatu tanggungjawab yang berat untuk menemukan solusi di tengah kondisi yang pilihannya tidak ada yang enak ini. Pemerintah kita tidak pengecut, tidak menyalahkan sana sini sebagai penyebab wabah Covid19 yang sedang berlangsung, tidak juga menyalahkan perang dagang Cina Komunis dan Amerika.

Pemerintah menyadari benar bahwa pengusaha lokal saat ini sudah sampai pada titik hampir patah harapan, putus asa, sampai pada suatu titik harus memutuskan berhenti berusaha dan tidak akan berusaha lagi ke depannya atau bagaimana entah. 

Perusahaan harus mempertaruhkan uangnya dalam ketidakpastian aturan, hukum, dan ketidakpastian kondisi politik yang diprofokasi agar terasa tidak aman. Saya tidak bahas investasi asing yang berusaha ditarik masuk ke Indonesia yang prosesnya hingga mulai usaha dan membuka lapangan kerja masih perlu dua sampai tiga tahun lagi, kita anggap saja itu masih angan-angan karena belum terjadi.

Biasanya di pertengahan bulan Desember pengusaha akan tutup buku di akhir tahun 2020. Pengusaha akan menentukan apa rencana perusahaannya di tahun depan (2021) di hari dalam bulan Desember 2020 tersebut. Sekian bulan kita melihat demo dan bahkan sempat rusuh yang selalu urusan protes buruh, seolah olah hanya buruh saja yang menjadi korban dari masalah ini, yang salah pengusaha dan pemerintah. Hari ini 19 Oktober 2020 waktu pengambilan keputusan tinggal sebentar lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun