Mohon tunggu...
Vina WardatusSakinah
Vina WardatusSakinah Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswi

Bersama kesulitan pasti ada kemudahan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Review Buku Menuju Pemikiran Filsafat

17 Februari 2020   23:36 Diperbarui: 17 Februari 2020   23:32 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Dari uraian diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa yang memberi potensi kepada manusia dan menyediakan modal awal adalah Allah SWT. Allah SWT juga memberikan alat-alat untuk menopang, mencari dan mengembangkan pengetahuan yang didapatnya, tinggal bagaimana manusia mengembangkannya. Tidak mengherankan jika para ahli seperti Ibnu Sina mengatakan bahwa manusia adalah makhluk yang mempunyai tujuh kemampuan, salah satu kemampuannya adalah mengetahui segala sesuatu disekitarnya.

Berpengetahuan adalah menghapus antara rasa tidak tahu dan tidak jelas, sehingga kita mengetahui apa yang ada di depan kita dan mengetahui apa yang selama ini masih tertutup. Pengambilan keputusan tentang sesuatu merupakan akhir dari gerak pemikiran. Hasil pemikiran inilah yang disebut pengetahuan. Keingintahuan kedudukannya adalah sebagai penggerak, namun keingintahuan tidak akan menghasilkan pengetahuan jika tidak ada proses pemikiran. Pemikiran adalah jalan untuk mengantar kemampuan dan keinginan menuju pengetahuan yang tepat dan mungkin benar. Untuk mendapatkan pengetahuan yang seperti ini, seseorang harus berfikir dengan tepat. Berfikir tepat mempunyai beberapa kriteria, yaitu: pertama, alasan yang diajukan padat dan kuat. Kedua, kenyataan yang dikemukakan benar dan yang terakhir adalah jaln yang dilewati tepat. (Achmad : 17)

Gerak pemikiran untuk memutuskan sesuatu mengindikasikan adanya objek pengetahuan. Objek pengetahuan sangatlah luas dan beragam. Tanpa adanya objek, maka tidak akan ada pengetahuan. Sedangkan untuk objek kajian manusia adalah segala sesuatu yang berada di dunia ini, karena Alloh swt menciptakan dunia ini sebagai laboraturium raksasa. Hasrat keingintahuan manusia sangatlah besar. Dengan modal yang dimiliki oleh manusia ini memungkinkan manusia untuk dapat menemukan pengetahuan yang luar biasa, didukung pula oleh rasa keingintahuan yang kuat.

Pengetahuan manusia memiliki beberapa tingkatan. Yang pertama adalah tingkat pengetahuan indrawi. Pengetahuan indrawi merupakan modal untuk menjawab rasa penasaran yang bersifat indrawi. Pengetahuan ini disebut pengetahuan biasa. Tingkat pengetahuan yang kedua ialah pengetahuan ilmiah. Pengetahuan yang meniscayakan kerja ilmiah dibutuhkan unntuk mencari jawaban dari pertanyaan yang bersifat ilmiah (sains). Tingkatan yang ketiga yaitu pengetahuan filosofis, yaitu upaya manusia untuk memahami sesuatu pada dataran makna yang diperoleh melalui penalaran rasional. Jenis pengetahuan yang terakhir adalah pengetahuan agama. Pengetahuan terakhir ini adalah penyempurna dari beberapa jenis ilmu pengetahuan yang sebelumnya. Keempat model pengetahuan tersebut akan menjadi pengetahuan yang sempurna untuk menjalani kehidupan di dunia.

C.    Islam dan Hasrat Pengetahuan Manusia.

Para filsuf sependapat bahwa didalam diri manusia terdapat potensi untuk berpengetahuan karena manusia dibekali dengan alat-alat pengetahuan. Seperti: indra akal dan hati. Hanya tinggal bagaimana manusia tersebut menggunakannya. Dalam ajaran islam ditegaskan bahwa manusia sangat mungkin mendapat pengetahuan yang benar. Hal ni merujuk pada surat al-Baqarah: 31-32. Yang artinya :

" dan Dia mengajarkan kepada Adam Nama-Nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakan kepada seluruh Malakiat lalu berfirman: " sebutkanlah kepada-ku nama benda-benda itu, jika kamu memang benar. Mereka menjawab: Maha Suci Engkau, tidak ada yang dapat kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami, sesungguhnyaEngkaulah yang Maha Mengetahui lagi Maha bijaksana." (al- Baqarah: 3132)

Islam sangat menganjurkan umatnya untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, dan hal ini tidak hanya berlaku bagi kaum adam, namun juga untuk kaum hawa. Bahkan dalam Al-Quran Alloh swt menerangkan bahwa seseorang akan diangkat derajatnya jika ia beriman dan berilmu. Dan kalau kita mau menengok ke belakang, bahwa ayat yang pertama turun adalah perintah untuk membaca, untuk itu islam sangat mendukung dan sangat menganjurkan umatnya untuk belajar dan menuntut ilmu.

Perhatian islam kepada ilmu pengetahuan sangatlah tinggi. Bahkan sejak zaman Nabi, dimana pada masa itu dibuat kebijakan bahwa tawanan perang dapat dibebaskan dengan syarat mau mengajarkan ilmu pengetahuan yang dimiliknya kepada umat Islam.

D.    Kuasa Pengetahuan: Menjadi Manusia Sejati

Keinginan manusia untuk mengetahui dan keinginan manusia untuk berkuasa merupakan hal yang bersifat fitrah. Tuhan mengutus manusia hadir di dunia dengan tujuan untuk menjadi khalifah, pengelola segala sesuatu yang berada di alam ini. Disini jelas bahwa manusia diciptakan pada hakikatnya untuk menunjukan kekuasaannya menggunakan ilmu pengetahuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun